Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Pembina Koperasi MSP Emir Moeis (kedua dari kanan) dan panitia MSP Expo 2016. Foto: Setyo Gunawan

Koran Sulindo – Koperasi punya sejarah yang panjang di negeri ini. Para pendiri negara ini juga meyakini koperasi dapat membuat bangsa Indonesia lebih sejahtera dan mencapai kemajuan yang gemilang. Apalagi, koperasi bersifat tolong-menolong, gotong-royong, yang sama dengan sistem sosial asli bangsa Indonesia. Tambahan pula, koperasi bisa juga menjadi media pendidikan toleransi dan rasa tanggung-jawab bersama.

Sayangnya, gerakan koperasi semakin hari semakin menghilang dari Bumi Pertiwi. Sistem ekonomi kapitalistis yang agresif dan individualistis dengan cepat menggerus eksistensi koperasi. Perlahan tapi pasti, rasa kebersamaan bangsa ini, sifat gotong-royongnya, harus diakui telah juga terkikis dengan semakin memudarnya peran koperasi di tengah masyarakat.

Karena itu, gerakan koperasi memang harus direvitalisasi. Selain karena adanya fakta-fakta di atas, gerakan koperasi adalah amanat para pendiri negara ini yang harus dijaga dan dikembangkan.

Atas dasar pertimbangan itulah didirikan Koperasi Mitra Sarana Perjuangan (MSP) pada tahun 2013 lalu. MSP merupakan koperasi simpan-pinjam yang kini telah memiliki lebih dari 3.000 mitra usaha kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Mengapa UKM yang disasar?

“Memperkuat UKM artinya juga memperkuat ekonomi kerakyatan,” ungkap Pembina Koperasi MSP, Emir Moeis, 2 Desember lalu.

Dalam aktivitasnya, Koperasi MSP bukan hanya menjadi koperasi simpan-pinjam, tapi juga menjadi pembina UKM yang menjadi mitranya. Berbagai kegiatan pun dilakukan agar UKM mitra binaannya berkembang dengan baik. Satu di antara banyak kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan pameran-pameran produk UKM mitra binaannya.

Pada 2 sampai 4 Desember 2016 lalu, misalnya, Koperasi MSP menggelar MSP Expo 2016: Indonesia Gift di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto Kapling 94, Pancoran, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan pameran produk dari UKM mitra binaan Koperasi MSP, mulai dari perhiasan sampa kain adati, yang dikemas dengan tema “Eco Green”. Ada 300 UKM yang mengikuti pameran ini, yang berasal dari 11 provinsi di Indonesia.

“Rencananya, pameran ini juga akan kami adakan di sejumlah kota besar di Indonesia dan beberapa kota di luar negeri. Kami juga akan membuat situs web, yang akan menjadi media bagi UKM untuk memamerkan produk-produknya, yang ke depannya akan diarahkan menjadi media e-commerce juga,” tutur Emir lagi.

Selain itu, Koperasi MSP memberikan bantuan teknologi kepada UKM mitra mereka. “Kami juga membantu mereka untuk melakukan standardisasi produk,” kata Emir, yang merupakan penggagas awal Koperas MSP.

Selain pameran, dalam MSP Expo 2016: Indonesia Gift diadakan seminar dengan tema “Kredit Permodalan, Manajemen Pemasaran, dan Manfaat Teknologi Informatika bagi UKM”. Seminar ini berlangsung pada 2 Desember 2016 di tempat yang sama.

Hadir dalam pembukaan acara tersebut antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Juga hadir Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis; Menteri Koordinator Pertanian Darmin Nasution; Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga; Menteri Hukum dan HAM  Yasonna Laoly; Wakil Gubernur DKI Jakarta Non-aktif Djarot Saiful Hidayat, dan sejumlah pejabat lain. [IKE]