Koran Sulindo – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN] Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, berdialog dengan ibu-ibu di wilayah Jakarta Barat tentang program apa saja yang mereka rasakan selama pemerintahan Jokowi.
Acara itu dilakukan dalam konsolidasi bersama dengan masyarakat dan relawan Arus Bawah Jokowi, di Ruma Gorga, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019). Ribuan warga masyarakat memenuhi aula gedung tersebut. Selain Hasto dan Djarot, turut hadir Ketua Relawan Arus Bawah Jokowi Michael Umbas, dan dua caleg PDI Perjuangan Robik Maulana dan Kirana Larasati.
Djarot bertanya kepada Ibu Dewi, seorang asal Palembang yang sudah lama bermukim di Jakarta Barat. Djarot bertanya, apa program Presiden Jokowi yang dirasakannya?
“BPJS,” kata Ibu Dewi.
Djarot pun menerangkan yang dimaksud oleh Ibu Dewi adalah Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Para ibu makin antusias. Seorang Ibu bernama Elisabeth menimpali, “Kartu Indonesia Pintar (KIP), saya akan pilih Jokowi”.
Djarot melanjutkan, Jokowi pernah menjadi gubernur Jakarta. Apa yang dinikmati warga Jakarta saat ini, dasarnya diletakkan oleh Jokowi ketika jadi gubernur.
“KIP itu dibikin Pak Jokowi dari sebelumnya KJP di Jakarta. KIS itu dibikin di nasional, seperti KJS di Jakarta,” terang Djarot, lagi-lagi disambut tepukan meriah ibu-ibu.
“2014 anda memilih Jokowi. 2019 tetap pilih Jokowi-Ma’ruf Amin ya,” kata Djarot.
Dialog serupa dilakukan Hasto. Baginya, para peserta konsolidasi yang mayoritas ibu-ibu adalah bukti bahwa kepemimpinan Jokowi didukung sepenuhnya oleh ibu. Tapi kenapa ibu-ibu mendukungnya? Untuk menjawab itu, Hasto pun mengajak para ibu dialog.
Ira, seorang Ibu, mengaku suaminya harus mendapatkan perawatan cuci darah secara rutin. Dan karena ikut KIS, semuanya gratis.
“Saya benar-benar merasakan bagaimana orang bawah terbantu. Bapak-bapak sakit, keluarga sakit, siapa yang menanggung? Ini yang menanggung,” kata Ira sambil menunjukkan 1 jari, lambang Jokowi-Ma’ruf.
Begitupun Ibu Sinaga, yang selama 5 bulan terakhir menjalani perawatan kanker stadium awal. Seminggu sekali dia harus ke rumah sakit. Selain itu harus mengkonsumsi obat kemoterapi yang harganya sangat mahal.
“Ternyata berobat dengan KIS tak bayar sama sekali. Terima kasih Pak Jokowi. Kita harus lanjutkan supaya bisa berobat gratis,” kata Ibu Sinaga.
Hasto lalu menyatakan bahwa kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf adalah kepemimpinan yang turun ke tengah rakyat. Keduanya selalu berkampanye positif dan optimisme karena punya segudang prestasi yang dirasakan masyarakat. Berbeda dengan pihak yang kerap melempar hoaks dan fitnah karena tak punya prestasi.
Maka itu, lanjut Hasto, memenangkan Jokowi-Ma’ruf berarti adalah juga soal bagaimana memastikan program kerakyatan yang sudah berjalan. 93 juta rakyat menerima KIS, belasan juta menerima KIP, dan jutaan lainnya Program Keluarga Harapan. Belum program kerakyatan lainnya seperti Dana Desa dan pembangunan infrastruktur.
“Maka memenangkan Jokowi-Ma’ruf adalah soal masa depan kita, masa depan Indonesia. Bila ibu-ibu memang merasakan kerja Pak Jokowi, sampaikan ke tetangga kita soal itu. Door to door, sampaikan salam Pak Jokowi,” kata Hasto.
“Kita perjuangkan Pak Jokowi karena yang kita perjuangkan adalah nasib kita semua,” tandas Hasto.
Robik Maulana caleg DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan
menyerukan bahwa para ibu yang hadir harus memperjuangkan kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Jakarta Barat.
Michael Umbas menambahkan bahwa perkumpulan hari ini adalah soal masa depan Indonesia yang akan ditentukan pada pemilihan 17 April mendatang.
“Pilihan kita adalah pemimpin bangsa yang akan tentukan arah Indonesia ke depan,” kata Umbas. [CHA]