Koran Sulindo – Masyarakat adat Baduy dikenal dengan gaya hidup yang tertib, taat aturan, serta kemandirian yang menakjubkan. Mereka bahkan swasembada pangan, hidup tanpa ketergantungan pada bantuan luar.
Kehidupan mereka yang sederhana namun penuh makna ini ternyata tak bisa dipisahkan dari keyakinan kuat mereka terhadap warisan leluhur, terutama ajaran yang diwariskan oleh sosok legendaris, Dewi Sri Pohaci atau yang biasa dikenal sebagai Nyi Pohaci.
Dalam kepercayaan masyarakat Baduy, Nyi Pohaci merupakan dewi cantik yang memberi sumber kehidupan bagi manusia, khususnya dalam hal pertanian. Filosofi ini ditanamkan turun-temurun oleh para “olot” atau nenek moyang mereka.
Mereka meyakini bahwa segala sesuatu yang berasal dari alam adalah anugerah dari Dewi Nyi Pohaci. Dengan begitu, alam harus dijaga dengan baik sebagai bentuk penghormatan kepada sang dewi.
Sosok Mitologi Nyi Pohaci: Dewi yang Menghidupi
Nyi Pohaci diyakini sebagai dewi yang menguasai dunia bawah tanah atau bumi. Dalam mitologi Baduy, ia menjadi simbol kesuburan dan kehidupan. Padi, sebagai simbol utama keberkahan dari Nyi Pohaci, dianggap sebagai makanan pokok yang esensial bagi kehidupan masyarakat.
Di sinilah terlihat betapa masyarakat Baduy menjunjung tinggi padi sebagai anugerah suci, yang kehadirannya selalu diperlakukan dengan penuh hormat. Tidak hanya itu, segala sesuatu yang berhubungan dengan alam, mulai dari tanah, tumbuhan, hingga air, juga dianggap sebagai buah tangan dari Dewi Nyi Pohaci.
Keyakinan ini begitu kuat hingga berkembang ke berbagai aturan adat yang masih dijaga hingga kini. Salah satunya adalah larangan bersiul di dalam rumah, yang dipercaya bisa mengganggu kenyamanan Nyi Pohaci.
Tradisi ini tidak hanya berkembang di kalangan masyarakat Baduy, tetapi juga di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Desa Cimenga, Kuningan.
Kisah Legenda Nyi Pohaci: Kehidupan dari Kematian
Menurut naskah Wawacan Salanjana, legenda Nyi Pohaci tidak hanya berbicara tentang seorang dewi cantik, tetapi juga tentang pengorbanan yang besar. Dikisahkan bahwa Sri Pohaci, dengan nama lengkap Dewi Sri Poghaci Sanghyang Asri, merupakan keturunan Dewi Ular Anta.
Karena kecantikannya yang luar biasa, ia dianggap mengganggu stabilitas kayangan, sehingga para dewi lain merencanakan kematiannya. Tubuhnya jatuh ke bumi, tetapi dari jasadnya lahirlah berbagai tanaman yang memberikan kehidupan bagi manusia.
Bagian tubuh Nyi Pohaci berubah menjadi berbagai jenis tanaman yang berguna bagi manusia. Dari kepalanya tumbuh pohon kelapa, dari payudaranya muncul buah-buahan manis, dari rambutnya tumbuh rerumputan dan bunga-bunga harum, sementara dari perutnya muncul padi dan umbi-umbian.
Ini menandakan bahwa meskipun Nyi Pohaci kehilangan hidupnya, ia memberi kehidupan baru bagi umat manusia melalui alam.
Pesan Filosofi dari Kehidupan Masyarakat Baduy
Keyakinan terhadap Nyi Pohaci bukan hanya sebatas kisah legenda bagi masyarakat Baduy, melainkan menjadi bagian integral dari filosofi hidup mereka. Mereka percaya bahwa manusia berasal dari alam dan harus menjaga alam agar kehidupan tetap damai dan tenteram.
Ajaran ini terlihat jelas dari cara hidup masyarakat Baduy yang sangat selaras dengan alam, dari menjaga hutan, melestarikan padi sebagai sumber pangan, hingga menerapkan kemandirian tanpa bergantung pada pihak luar.
Melalui ajaran leluhur yang diwariskan oleh Nyi Pohaci, masyarakat Baduy menanamkan bahwa kehidupan yang harmonis tercipta dengan menjaga keseimbangan alam.
Mereka meyakini bahwa jika manusia merusak alam, maka kehidupan akan kehilangan makna dan keseimbangannya. Oleh karena itu, mereka menjalani hidup dengan sederhana dan menghormati segala sesuatu yang diberikan oleh bumi.
Menjaga Warisan Leluhur, Melestarikan Kehidupan
Pesan dari kehidupan masyarakat Baduy dan ajaran Nyi Pohaci memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Di tengah modernisasi dan industrialisasi, kita sering kali lupa bahwa alam adalah sumber utama kehidupan yang harus dijaga.
Masyarakat Baduy mengingatkan kita bahwa keberlanjutan kehidupan bergantung pada bagaimana kita memperlakukan alam. Dengan menjaga alam, kita menghormati warisan leluhur dan menjamin kehidupan yang damai serta sejahtera bagi generasi mendatang.
Legenda Nyi Pohaci bukan hanya sebuah cerita mitos, tetapi sebuah ajaran tentang pentingnya hubungan manusia dengan alam. Dari Baduy, kita belajar bahwa kebijaksanaan dalam menjaga keseimbangan alam adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang harmoni dan penuh kedamaian. [UN]