Koran Sulindo – Pemimpin Republik Rakyat Demokratik Korea Kim Jong-un menyampaikan kesedihannya yang mendalam atas kematian puluhan turis asal China setelah bus mereka terjun dari jembatan.
Kantor berita KCNA yang dikelola Pyongyang melaporkan bahwa Kim menyampaikan kesedihan yang mendalam atas kecelakaan yang terjadi di provinsi Hwanghae Utara itu.
Kecelakaan itu menurut KCNA menewaskan 32 orang China dan empat warga Korea.
“Dia tidak bisa mengendalikan kesedihannya ketika memikirkan keluarga-keluarga yang berduka atas kehilangan mereka,” tulis KCNA mengutip perasaan Kim.
Kim dilaporkan mengunjungi penumpang-penumpang yang terluka dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Ia juga membuat kunjungan ke kedutaan China pada hari Senin, Kim menyebut, “orang Korea ikut merasakan kesedihan akibat kecelakaan tragis itu seperti kemalangan mereka sendiri.”
Ia juga menambahkan bahwa Korea, “akan melakukan semua yang mereka bisa untuk meringankan rasa sakit keluarga yang ditinggalkan.”
Duta Besar China di Pyongyang Li Jinjun menyatakan terima kasih atas perhatian Kim dan mengatakan bahwa kunjungannya ke kedutaan menunjukkan bahwa “persahabatan kedua negara untuk selamanya tidak bisa dipecahkan.”
Kelompok wisatawan China yang naas itu tengah melakukan perjalanan dari Kaesong, dekat perbatasan dengan Korea Selatan menuju ke Pyongyang saat kecelakaan itu terjadi.
Kecelakaan itu terjadi pada Minggu malam di provinsi Hwanghae Utara, ketika bus yang mengangkut wisatawan itu jatuh dari jembatan.
Kementerian Kesehatan China segera mengirim tim ahli medis, peralatan dan obat-obatan ke rumah sakit, tempat dua orang China dikatakan berada dalam kondisi kritis.
Wisatawan China menyumbang hingga 80 persen dari semua pengunjung asing ke Korea dari total pendapatan US$ 44 juta per tahun.
China adalah sekutu politik utama sekaligus menjadi mitra dagang terbesar Pyongyang. China bertanggung jawab atas hampir semua bantuan makanan dan bahan bakar Korea Utara.
Setelah menghabiskan enam tahun pertama kepemimpinannya muncul di pabrik-pabrik dan unit-unit militer Korea, dan sesekali tampil di pertunukan atau fasilitas olahraga, Kim melakukan perjalanan kejutan ke China bulan Maret silam untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Awal pekan ini Kim juga membuat pengumuman mengejutkan saat menyebut akan menghentikan uji coba nuklir. Ia berharap niatnya melucuti senjata nuklir itu diharapkan bakal membawa perdamaian.
Ia menyebut negaranya tak lagi perlu melakukan uji coba nuklir dan uji rudal balistik tujuannya telah tercapai.
“Untuk menjamin penangguhan uji coba nuklir secara transparan, situs uji nuklir akan dihapuskan,” kata Kim seperti ditulis KCNA.
Pengumuman itu dilakukan Kim menjelang KTT yang direncanakan dengan Korea Selatan dan AS.
Menurut KCNA Pyongyang saat ini tengah bergerak untuk mengalihkan fokus pembangunan nasional untuk meningkatkan perekonomian negara.
“Keseluruhan proyek negara akan diarahkan untuk membangun ekonomi sosialis, dan semua upaya kami akan dilakukan untuk itu.”
Mengutip Kim selama sidang pleno Komite Sentral Partai Buruh KCNA mengatakan, “pengembangan nuklir telah berjalan secara ilmiah termasuk pengembangan sarana penyerangan dan memverifikasi penyelesaian senjata nuklir.”
“Kami tidak lagi membutuhkan uji nuklir atau uji peluncuran rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh karena ini situs uji coba nuklir telah menyelesaikan misinya.”
Pyongyang juga menjamin akan berpartisipasi secara dalam pembicaraan dengan komunitas internasional termasuk dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Kim Jung Un juga bakal bertemu dengan Presiden AS Donald Trump akhir Mei atau awal Juni.(TGU)