Kim Jong Nam Dibunuh dengan Gas Saraf

Kim Jong Nam, saudara tiri Presiden Korut Kim Jong Un [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un, Presiden Korea Utara memasuki babak baru. Kepolisian Malaysia menyebutkan pembunuhan Jong Nam menggunakan gas saraf pada mata dan wajahnya.

Analisis awal penyidikan Kepolisian Malaysia melalui Departemen Kimia ditemukan gas saraf kimia VX pada wajah Kim Jong Un. Berdasarkan Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), gas saraf dikenal sebagai zat paling beracun dan paling cepat bereaksi.

Di antara gas saraf lainnya, VX merupakan yang paling mematikan. Kim Jong Un tewas pada 13 Februari lalu setelah dua wanita menggosokkan gas saraf ke wajahnya di bandara internasional Malaysia. Kepolisian Malaysia masih kesulitan bagaimana para wanita itu menggosokkan gas saraf ke wajah Kim Jong Nam.

Belum diketahui apakah keduanya menggunakan sarung tangan tipis atau segera mencuci tangan setelah menggunakan gas saraf. Pasalnya, gas itu cukup berbahaya.

Sebelumnya, polisi menyebutkan kedua penyerang menggosokkan cairan ke wajah Kim Jong Nam. Setelahnya, mereka segera berlalu dan langsung mencuci tangan. Kim Jong Nam sempat meminta bantuan petugas bandara untuk dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal.

Apa yang menimpa Kim Jong Nam dengan gas saraf sebagai alat pembunuhnya menjadi perbincangan para ahli di AS. Pasalnya, gas saraf itu tidak tidak melukai penyerang Kim Jong Nam.

Seperti dilaporkan Time, seorang ahli racun dari Universitas Florida, AS, Bruce Goldberger mengatakan, kemungkinan racun tersebut telah dikemas dan akan bereaksi apabila disemprotkan ke kulit. “Berdasarkan keterangan polisi, tampaknya lebih mungkin itu jenis kimia baru atau diubah,” kata Goldberger pada Jumat (24/2).

Setelah menyelidiki kasus ini, kepolisian Malaysia meminta interpol untuk memantau empat pria yang meninggalkan Malaysia di hari yang sama pembunuhan Kim Jong Nam. Keempatnya diyakini kembali ke Korea Utara.

Polisi juga ingin menginterogasi tiga orang lainnya yang masih berada di Malaysia, termasuk Hyon Kwang Song, seorang pejabat diplomat di Kedutaan Besar Korea Utara di Malaysia. Karena kekebalan diplomatik, polisi kesulitan untuk memeriksanya. Polisi sungguh berharap bisa bekerja sama dengan pejabat tersebut.

Kim Jong Nam disebut telah bertahun-tahun tinggal di luar negeri seperti Macau, Singapura dan Malaysia. Sementara, dua wanita penyerang Kim Jong Nam berasal dari Vietnam dan Indonesia. Keduanya kini berada di tahanan kepolisian Malaysia. [KRG]