Semua anjing memiliki potensi untuk bernyanyi. Namun sejumlah ras anjing seperti Sibernian Husky, Alaskan Malamute, dan Shiba Inu suka bernyanyi lebih sering daripada yang lain.
Perilaku ‘bernyanyi’ yang dimaksud ini sebetulnya adalah melolong sebagai bentuk komunikasi. Seringkali lolongan anjing terdengar panjang dan merdu sehingga disebut sebagai nyanyian. Melolong berasal dari vokalisasi serigala, digunakan karena ekspresif dan dapat menjangkau jarak yang jauh.
Selain tiga contoh anjing tersebut, ada satu lagi anjing yang terkenal suka bernyanyi, yaitu New Guinea Singing Dog atau anjing bernyanyi Nugini.
Beberapa waktu lalu, warganet sempat dihebohkan dengan pemberitaan tentang kembalinya anjing bernyanyi Papua (Papuan Singing Dog) yang dianggap sakral. Analisis DNA menunjukkan bahwa jenis anjing endemik Papua ini sebetulnya berkerabat dengan New Guinea Singing Dog, yang sebelumnya dinyatakan punah karena tidak terlihat lagi sejak 1970.
Merangkum dari beberapa sumber, New Guinea Singing Dog ditemukan di Papua Nugini pada ketinggian antara 2.000 hingga 4.000 meter di atas permukaan laut. Mereka dianggap sebagai salah satu ras anjing tertua, dengan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mereka mungkin telah ada di pulau Papua Nugini selama lebih dari 5.000 tahun.
Sementara jenis yang ada di Papua, yaitu Papuan Singing Dog, dianggap sakral dan sangat dihormati oleh suku-suku dataran tinggi Papua, seperti Suku Moni di Desa Ugimba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Masyarakat suku Moni menganggap Papuan Singing Dog sebagai tuan tanah atau penjaga dataran tinggi Carstensz Pyramid, yaitu puncak tertinggi di Jayawijaya dengan ketinggian mencapai 4.884 meter dari permukaan laut.
Menurut kepercayaan Suku Moni, anjing yang suka bernyanyi ini dapat mengetahui mana orang yang jahat dan yang baik.
Suku-suku Papua lain yang juga menghormati jenis anjing langka ini adalah suku Amungme, Damal, dan Dani (Lani) di Pegunungan Tengah Papua. Warga suku-suku tersebut percaya bahwa Papuan Singing Dog merupakan reinkarnasi dari leluhur mereka. Atas alasan ini, mereka membatasi diri untuk membagikan informasi tentang anjing eksotis tersebut kepada pihak luar.
Karakteristik
Sama seperti Papuan Singing Dog, New Guinea Singing Dog memiliki bulu pendek warna cokelat keemasan, namun ada juga yang berwarna hitam dan kemerahan. Mereka bertubuh sedang hingga agak kecil, bertelinga runcing, bermoncong hitam pendek seperti rubah, berekor lebat, dan berwajah lucu.
Meski berukuran sedang, New Guinea Singing Dog terkenal lincah dan atletis. Mereka memiliki tulang belakang dan persendian yang fleksibel, serta kaki dan telapak kaki yang kuat. Karakteristik fisik ini memungkinkan mereka menjelajahi medan terjal di dataran tinggi bahkan memanjat pohon seperti kucing.
Karakteristik New Guinea Singing Dog yang paling khas adalah kemampuan bernyanyi mereka. Saat berada dalam kelompok, salah satu dari mereka akan mulai bernyanyi, kemudian yang lain mengikuti dengan nada yang berbeda-beda. Masing-masing dari mereka memiliki lolongan yang unik dan merdu. Terkadang New Guinea Singing Dog juga merengek, menjerit, dan menggonggong.
New Guinea Singing Dog umumnya tidak dijinakkan dan dianggap sebagai spesies liar, namun mereka biasanya tidak agresif karena telah terbiasa melihat manusia.
Kepribadian
New Guinea Singing Dog adalah anjing yang cerdas dan mudah bosan, independen, penasaran, energik sehingga butuh banyak bergerak, pemberani, senang mengejar apa pun yang bergerak karena cenderung memiliki dorongan memangsa yang kuat, sulit dilatih, dan cuek terhadap orang asing. Mereka juga suka rapi dan bersih, sehingga mereka secara teratur membersihkan diri seperti kucing.
Di alam liar, New Guinea Singing Dog memangsa mamalia kecil seperti kelinci, ikan, reptil kecil, kuskus, dan burung. Terkadang mereka akan mencoba memburu hewan-hewan yang lebih besar.
Orang-orang yang memelihara New Guinea Singing Dog melaporkan bahwa anjing langka yang suka bernyanyi ini mampu menjalin ikatan dengan manusia, senang menunjukkan kasih sayang, cenderung bertindak reaktif terhadap anjing lain, sulit ditangkap kembali jika terlepas, mengancam hewan-hewan yang lebih kecil, cuek, dan memiliki keterampilan yang tidak biasa, yaitu mampu membuka lemari. New Guinea Singing Dog betina cenderung lebih percaya diri dan tegas, sedangkan yang jantan lebih berhati-hati dan patuh.
New Guinea Singing Dog yang dipelihara suka mengonsumsi makanan anjing komersial, ayam, ikan, telur rebus, berang-berang, dan tikus air. [BP]