Leonardo da Vinci adalah seorang jenius serba bisa yang terkenal di seluruh dunia. Salah satu kemampuan uniknya yang jarang dimiliki orang lain adalah kemampuannya sebagai ambidextrous, yaitu kemampuan menggunakan kedua tangan dengan sama baiknya, keterampilan yang hanya dimiliki sekitar satu dari seratus orang di dunia.
Keahlian ambidextrous ini memungkinkan Leonardo melakukan hal-hal luar biasa yang sulit dibayangkan oleh banyak orang: ia dapat menggunakan kedua tangannya secara bersamaan untuk tugas-tugas berbeda.
Misalnya, ia bisa menulis dengan satu tangan sambil menggambar dengan tangan lainnya pada saat yang sama.
Bayangkan betapa efisien dan produktifnya Leonardo dengan kemampuan seperti ini. Dalam proses kreatifnya, Leonardo tidak perlu berhenti menggambar untuk mencatat ide-idenya atau berhenti menulis untuk membuat sketsa ilustrasi.
Hal ini menunjukkan betapa hebatnya Leonardo dalam mengoordinasikan dua aktivitas berbeda secara simultan.
Banyak orang mungkin merasa kesulitan untuk melakukan dua tugas sekaligus dengan tangan dominan mereka, apalagi melakukan tugas-tugas kompleks seperti menulis dan menggambar secara bersamaan dengan kedua tangan.
Keahlian ini tidak hanya menunjukkan kemampuan fisik Leonardo, tetapi juga mencerminkan kejeniusan mentalnya.
Ia memiliki kemampuan untuk membagi perhatiannya dengan sangat efisien dan menjaga kualitas pekerjaan di kedua tangannya. Kemampuan ini juga mencerminkan pemahaman mendalam dan keterampilan yang ia miliki dalam kedua bidang tersebut—menulis dan menggambar.
Sebagai seorang seniman dan ilmuwan, Leonardo menggunakan kedua tangannya untuk menggabungkan seni dan ilmu pengetahuan, menciptakan karya-karya luar biasa yang terus menginspirasi generasi berikutnya.
Dalam buku berjudul “Leonardo Da Vinci: Inspirasi untuk Hidup Lebih Bermakna” yang ditulis oleh Mauludi, S. (2016), diceritakan tentang berbagai aspek kegeniusan Leonardo da Vinci yang sering kali tidak diketahui banyak orang.
Sebagian besar dari kita mungkin mengenal Da Vinci sebagai pelukis dari karya terkenal seperti “Monalisa”, yang kini berada di Museum Louvre, Paris, atau sebagai perintis gagasan pesawat terbang. Buku “Masters in Art” (1901) menjelaskan bahwa posisi Leonardo da Vinci dalam sejarah seni sangatlah unik.
Ia berdiri sendiri di antara para pelukis Renaisans, tidak hanya karena kesempurnaan kualitas intelektual dan seninya yang tinggi, tetapi juga karena pengaruhnya yang luar biasa terhadap orang-orang di masanya dan karakter universal dari kegeniusannya.
Tidak pernah sebelumnya dalam sejarah, ada manusia yang begitu bergairah terhadap pengetahuan dan cinta keindahan, serta memiliki kekuatan artistik dan saintifik yang sama tinggi seperti Da Vinci. Lukisan hanyalah salah satu dari banyak bentuk aktivitas yang dikuasainya.
Leonardo da Vinci menerapkan kreativitasnya dalam setiap wilayah di mana representasi grafis digunakan: ia adalah seorang pelukis, pematung, arsitek, dan insinyur. Namun, ia bahkan lebih dari itu.
Da Vinci menggunakan kecerdasan luar biasa, kekuatan observasi yang istimewa, dan penguasaan seni menggambar untuk mempelajari alam itu sendiri, membuka garis penyelidikan yang memungkinkan tujuan gandanya atas seni dan ilmu pengetahuan untuk berkembang.
Dengan semua prestasi dan keunikannya, Leonardo da Vinci bukan hanya seorang seniman dan ilmuwan, tetapi juga simbol dari integrasi seni dan sains. Kemampuan menulis dan menggambar secara bersamaan adalah salah satu bukti dari kejeniusan luar biasa yang dimilikinya. Da Vinci telah menginspirasi banyak generasi dan terus menjadi ikon dalam sejarah seni dan ilmu pengetahuan hingga saat ini.[UN]