Kepala UKP Pancasila akan Beri Kuliah Umum dalam Pergelaran “Nyanyian Indonesia”

Kepala UKPPancasila Yudi Latif/psikindonesia.org

Koran Sulindo – Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latief akan mengisi kuliah umum dalam pergelaran “Nyanyian Indonesia” di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/10) nanti.

Pergelaran ini digagas agar generasi muda mau mempelajari seni dan budaya Indonesia dengan cara menjadi pelaku seni dan pelaku budaya secara langsung.

“Bagaimana kita bisa menghargai dan menghormati keanekaragaman budaya Indonesia dengan 1.340 suku dan 564 bahasa yang kita punya sebagai orang Indonesia? Jawabannya adalah kita mau secara langsung ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya yang ada di masyarakat kita sendiri, apa pun bentuknya,” kata Yudi, di Jakarta, Sabtu(21/10), melalui rilis media.

Pergelaran itu diselenggarakan oleh Yayasan Cipta Asa Nusantara dan Cipta Olah Persada (COP).

COP bukanlah sanggar seni tari atau seni suara, melainkan kumpulan para mahasiswa dan mahasiswi perguruan tinggi di Indonesia yang menyisihkan waktu untuk mempelajari latar belakang seni budaya Indonesia, termasuk lagu daerah dan tarian adat.

Sebagian besar anggota COP adalah para sarjana S-1 maupun S-2 yang mau mengambil waktu khusus untuk tetap mengabdikan dirinya untuk menyajikan bentuk pementasan tarian dan nyanyian dari berbagai suku dari seluruh Tanah Air.

Saat ini, bekerja sama dengan COP melalui proses penyaringan dan pelatihan dari daerah ke daerah, “Nyanyian Indonesia” telah membentuk generasi muda dari berbagai suku di Indonesia dari Sabang sampai Merauke hingga mencapai jumlah keanggotaan 700 orang.

“Kami ingin mempersatukan Nusantara melalui seni dan budaya. Pagelaran ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda menjadi pelaku seni dan pelaku budaya. Ini akan menjadi wadah bagi  generasi muda untuk menyalurkan bakat dan kemauannya untuk menjunjung tinggi persatuan bangsa dan negara melalui nyanyian, tari, seni  dan budaya Indonesia,” katanya.

Anggota Dewan Pendiri Nurcholish Madjid Society tersebut mengatakan Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan Indonesia yang sangat jelas mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman.

Walaupun masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun masyarakat Indonesia tetap disebut sebagai satu bangsa Indonesia, yang memiliki bahasa dan negara sama, yaitu Bahasa Indonesia dan Tanah Air Indonesia.

“Kita, bangsa Indonesia, harus bersatu padu agar menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Tapi, untuk dapat bersatu, kita harus lebih dulu punya pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan serta tingkah laku kita dalam kehidupan sehari–hari,” kata Yudi. [DAS]