Puan Maharani bersama Grand Sheikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Mohamed Tayeb/kemenkopmk.go.id

Koran Sulindo – Setelah bertemu dengan Grand Sheikh Al-Azhar, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menemui tokoh Islam berpengaruh di Mesir lainnya, Grand Mufti Mesir Prof Dr. Shawki Allam.

“Kami berharap agar Grand Mufti dapat membantu mengembangkan pemikiran Islam moderat. Saya yakin hal ini perlu dilakukan sejak dini dan secara bersama-sama. Tidak hanya di dalam negeri tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh tokoh agama Islam di dunia,” kata Menko PMK Puan Maharani, di Mesir, Kamis (26/4/2018) waktu setempat, seperti dikutip kemenkopmk.go.id.

Pemerintah Indonesia sedang membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dilahan 142,5 hektar. Universitas ini diharapkan akan menjadi pusat kajian Islam internasional dan pusat peradaban Islam.

Menurut Puan, kampus tersebut akan membutuhkan tenaga pengajar yang kompetitif di bidangnya, sehingga terbuka peluang melakukan kerjasama dengan para ulama untuk ikut mengembangkan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Sementara itu, Grand Mufti mengapresiasi upaya Indonesia untuk mendesain kurikulum pengembangan Islam moderat sejak dini dan menawarkan bantuan pengembangan kurikulum.

“Kami senang ada kerjasama yang baik terutama bagi pelajar Indonesia untuk belajar fatwa. Insyallah lembaga ini siap mensupply bahan sebagai referensi,” kata Grand Mufti.

Grand Mufti berharap referensi itu bisa mengcounter pemikiran ISIS yang banyak menyebar, diantaranya melalui jaringan facebook maupun media sosial lainnya.

“Lembaga fatwa berperan sangat penting untuk menghadapi dan mengcounter pemikiran radikal,” kata Grand Mufti.

Grand Mufti juga menilai Pancasila itulah esensi dari ajaran Islam.

Menko PMK mengundang Grand Mufti untuk hadir ke Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarno Putri.

Sebelumnya, Grand Sheikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Mohamed Tayeb, di Kairo, Kamis (26/4/2018), mengatakan kesiapan menjadi supervisor terhadap sekolah baru di Indonesia. Sebagai tindak lanjut kerjasama, Grand Sheikh akan membahas detailnya dengan Dubes RI untuk Mesir.

“Insya Allah, Al Azhar siap mengirim dosen ikut mengajar di UIII agar cepat berkembang. Sangat senang bertemu dengan keluarga Bung Karno,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Grand Syeikh juga menceritakan kebahagiaannya bisa bertemu dengan cucu Soekarno,  yang sudah dikenalnya sejak sekolah di SMA.

“Saya sangat mengenal Bung Karno sejak sekolah di SMA dan saya senang sekali hari ini bisa ketemu dengan cucu Bung Karno. Kita tahu bahwa Sukarno sebagai inisiator KTT Asia Afrika di Bandung,” kata Grand Sheikh. [DAS]