Koran Sulindo – Bakal calon legislatif PDI Perjuangan Kapitra Ampera menyebut stigma partai berlambang banteng moncong putih yang disamakan dengan Partai Komunis Indonesia dan musuh Islam merupakan hal yang menyesatkan.

“Itu stigma haram. Stigma yg berkembang itu anti-islam, lalu lebih dekat dari PKI dan sebagainya, itu stigma yang amat menyesatkan,” kata Kapitra di sela-sela pembekalan bacaleg PDI Perjuangan di Jakarta, Minggu (5/8).

Kapitra mengakui dirinya melihat suatu realita baru setelah mengikuti pembekalan yang diikuti ratusan bacaleg dan petinggi partai berlambang banteng itu.

Atribut Islam disebutnya dipakai dalam doa, sambutan dan pidato tanpa dibuat-buat dalam kegiatan tersebut sehingga membuka mata hatinya, bahwa PDI Perjuangan tidak seperti yang digembar-gemborkan selama ini.

Menurut Kapitra, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengapresiasi dirinya bergabung. Bahkan, lanjutnya, Megawati memintanya menjadi jembatan ke luar untuk menyampaikan bahwa bahwa PDI Perjuangan tidak ada kaitan dengan PKI.

“Pesan Bu Mega welcome sama saya. Artinya bagaimana saya bisa juga menjadi jembatan, sekaligus menginformasikan keluar apa yang sesungguhnya. Ibu Mega tidak pernah melarang-larang saya,” kata pengacara Habib Rizieq Shihab itu.

Kuasa hukum imam besar FPI Rizieq Shihab itu menyebut simbol-simbol Islam melekat dalam setiap kegiatan PDIP.

“Kata Einstein, orang banyak punya mulut, tapi belum tentu punya otak. Maka pakailah otak, supaya kita bisa lihat jernih. Bahwa saya melihat sendiri, melihat langsung bahwa atribut Islam dipakai dalam sambutan, dalam pidato,” kata dia.

Pada kesempatan sebelumnya pembekalan bakal calon legislatif yang digelar di Hotel Mercure Convention Center Ancol, Jakarta itu Presiden Joko Widodo sempat hadir di lokasi dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang.

Kedatangannya bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Menko PMK Puan Maharani itu disambut riuh kader PDIP.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto segera memperkenalkan Jokowi kepada seluruh peserta pembekalan yang hadir. “Dihadapan kami sudah ada bapak Presiden Joko Widodo, kami berikan tepuk tangan yang meriah,” kata Hasto.

Kepada Jokowi dalam sambutanya itu Hasto menyebut bakal caleg PDIP yang akan bertarung dalam pemilihan legislative itu berasal dari sejumlah kalangan seperti purnawirawan TNI/Polri, tokoh agama, pers, sampai artis.

Termasuk yang diperkenalkan secara khusus adalah Kapitra, yang dianggap sebagai tokoh agama.

“Tokoh-tokoh agama terutama Islam, silakan berdiri, ada Doktor Kapitra Ampera, namanya saja Ampera itu pasti kagum sama Bung Karno, amanat penderitaan rakyat,” kata Hasto. [CHA/TGU]