Koran Sulindo – Sebagai urang Bandung, hubungan Ridwan Kamil atau Kang Emil dengan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri telah terjalin cukup lama. Wanadri memang didirikan di Bandung pada tahun 1964 dan sampai sekarang berkedudukan di sana. Hubungan keduanya semakin intens setelah Kang Emil menjadi Wali Kota Bandung dan kemudian Gubernur Jawa Barat.
Jadi, wajar jika Kang Emil pada Ahad ini (27/1) diangkat sebagai anggota kehormatan Wanadri, dalam kegiatan Penutupan Pendidikan Dasar Wanadri 2018 dan Pelantikan Anggota Muda Wanadri di Lapangan Upacara Situ Lembang, Desa Karyawangi, Kecamatan Parompong, Kabupaten Bandung. “Saya merasa sangat terhormat karena ada atau tidak ada status sebagai anggota kehormatan, dukungan saya kepada Wanadri akan tetap,” tutur Kang Emil.
Dalam pandangan dia, Wanadri tidak boleh hanya luar biasa bagi diri atau kelompok saja, tapi juga harus bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi, lanjutnya, alam Jawa Barat memang sangat Indah, tapi di balik keindahan itu mengandung pola pergerakan alam yang mencari keseimbangan, sehingga sering terjadi apa yang oleh masyarakat awam disebut sebagai bencana.
“Setiap tahun bisa 1500-an kebencanaalaman di Jawa Barat terjadi. Salah satunya longsor, 500-an lainnya banjir, sisanya angin puting beliung dan kebakaran,” tutur Kang Emil. Itu sebabnya, ia menginginkan Wanadri menularkan ilmunya kepada masyarakat agar dapat tangguh beradaptasi terhadap gejala alam.
Kang Emil juga secara khusu meminta Wanadri ikut merancang “West Java Resilience Culture Blue Print” untuk mengedukasi masyarakat bagaimana menghadapi dan menyiasati bencana. “Tolong kami diberi ilmu untuk memberi nasihat dan mengambil keputusan, agar terjauh dari bencana karena kurang ilmu,” katanya.
Ia lalu memberi contoh masyarakat Jepang, yang adaptif dengan situasi geologis. “Kita ingin melahirkan peradaban yang adaptif terhadap takdir geologis ini: budaya tanggap bencana, budaya menyiasati bencana, dan budaya menghindari bencana,” tutur Kang Emil.
Pada September 2018 lalu, Kang Emil juga yang melepas kepergian Tim Ekspedisi Pendakian Puncak Yamin Papua. Ketika itu, dalam sambutannya, ia mengaku sangat apresiasitif terhadap kegiatan Wanadri yang memiliki landasan rasa cinta Tanah Air. Apalagi, kegiatan ini akan menghasilkan produk, yakni berupa informasi.
“Yang berhak diketahui masyarakat adalah informasi terkait keindahan dan ragam hayati dari jalur yang belum pernah dilakukan, yakni jalur pendakian Puncak Yamin,” tuturnya, 13 September 2018, di di Aula Timur Gedung Sate Bandung.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil berjanji akan mencarikan markas untuk Wanadri, supaya tidak pindah-pindah. “Nanti saya akan diskusi dengan para pengurus, para senior, sehingga organisasi yang luar biasa ini harus eksis dengan maksimal, dan menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia,” ujarnya.
Lalu pada Desember 2018, Kang Emil sebagai Gubernur Jawa Barat yang menadapat tugas sebagai Komandan Satgas Citarum juga mengajak Wanadri untuk berkontribusi dalam Citarum Expo. “Selama lima tahun, saya dapat tugas bagaimana menciptakan Citarum dari sungai terkotor kembali menjadi sungai bersih dan indah,” katanya setelah menghadiri Pembukaan Pendidikan Dasar Wanadri 2018 di halaman Depan Gedung Sate Bandung, 29 Desember 2018.
Menurut Kang Emil lagi, target pembenahan Citarum itu lima tahun. “Tapi dengan kolaborasi mudah- mudahan dalam waktu tiga tahun Citarum bisa jadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat lagi,” katanya. [RAF]