Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Cawagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hadi saat Pesta Rakyat Ahok-Djarot di Kemayoran Jakarta/CHA

Koran Sulindo – Ada alasan khusus mengapa Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama keluarga besok mencoblos di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan Kebagusan dikenal dengan rekam jejak sejarah demokrasinya yang panjang.

“Pada masa pemerintahan otoriter Orde Baru, ketika ruang-ruang publik dikendalikan oleh penguasa, rapat kerja partai dilaksanakan di bawah pohon di kebun Kebagusan. Pohon dan tanaman menjadi saksi bagaimana demokrasi arus bawah berkonsolidasi melawan tirani,” kata Hasto di Jakarta, Selasa (14/2).

“Atas dasar kesejarahan Kebagusan itulah, maka pada pilkada DKI kali ini Megawati bersama keluarga memutuskan untuk memberikan suaranya di TPS Kebagusan,” katanya.

Menurut Hasto, Pilkada serentak 2017, khususnya Pilkada DKI Jakarta, adalah ujian kematangan demokrasi Indonesia. Mengingat demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat seharusnya menempatkan rakyat sebagai hakim tertinggi.

“Dengan demikian kualitas kepemimpinan calonlah yang seharusnya menjadi dasar pilihan nurani. Pilkada tidak boleh menjadi alat kekuasaan yang menghalalkan segala cara untuk menang,” ucap Hasto.

Terkait pilkada serentak,  Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan terus berjuang mencapai target kemenangan.

“Seluruh tahapan sudah dilakukan. Kami kawal suara disetiap tempat pemungutan suara. Bahkan Satgas anti money politic kami bentuk, serta partai menyatu dengan relawan dan rakyat,” katanya.

Hasto menuturkan suara dari bawah untuk memenangkan Ahok Djarot satu putaran semakin menguat disuarakan di pilkada DKI. [CHA]