Hasto: Terbiasa Difitnah, PDI Perjuangan Makin Solid

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di acara Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) di Sumenep, Jumat (11/8/2017)/pdiperjuangan-jatim.com.

Koran Sulindo – Kampanye hitam terhadap calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan PDI Perjuangan lewat pemasangan poster liar di Jawa Tengah justru memerkuat soliditas partai berlambang moncong putih itu. PDI Perjuangan meyakini bahwa upaya itu tak mengurangi simpati rakyat ke partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.

“Ketika PDI Perjuagan diserang, kami semakin solid. Mengingat, kala Pilgub Jateng, Pak Sudirman Said mengatakan akan merebut kandang banteng. Faktanya, justru kami semakin semangat menjadikan Jawa Tengah sebagai basis kemenangan Pak Jokowi dan PDI Perjuangan,” kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, tentang serangan kampanye hitam berupa poster Joko Widodo bermahkota seolah menjadi raja dengan logo PDIP takkan menggoyahkan Jateng sebagai basis konstituen.

Sejarah PDI Perjuangan memang menunjukkan partai itu biasa diserang, difitnah, serta tak diperlakukan dengan adil. Namun, fakta juga menunjukkan bahwa berbagai serangan tak menyurutkan dukungan dari rakyat.

Karena itu, kata Hasto, pihaknya terus memperbaiki diri dan menyempurnakan organisasional partai. Tak mau terbenam dalam upaya pendiskreditan oleh pihak luar. Hasilnya, pada pilkada 2015 dan 2017, PDI Perjuangan menempatkan kepala daerahnya, dan terbanyak dibanding daerah lain.

“Sejarahnya PDI Perjuangan sudah biasa diserang, difitnah, dan diperlakukan tidak adil. Kantor partai diserang. Tapi kami tetap mendapatkan dukungan dari rakyat,” ujar Hasto. [CHA]