Ilustrasi/Istimewa

Koran Sulindo – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pentingnya sebuah negara dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Menurut Hasto, tanpa dua hal tersebut, kekayaan alam Indonesia, terutama obat-obatan tidak bisa berkembang dan tidak menghasilkan nilai tambah.

“Terkait dengan obat-obatan, ada 30 ribu jenis kekayaan hayati terkait yang belum disentuh teknologi dan pengetahuan,” kata Hasto, saat memberikan sambutannya pada perayaan HUT Ke-47 PDI Perjuangan di Kantor DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan, Banteng, Minggu (26/2/2020).

PDI Perjuangan lewat Rapat Kerja Nasional I sudah mengamanahkan setiap kader untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.

“Upaya untuk memajukan iptek sebenarnya sudah lahir dari pemikiran Bung Karno. Salah satunya yaitu Bung Karno menggagas buku Mustika Rasa yang berisikan menu kuliner dan rempah-rempah khas nusantara. Tidak ada negara yang sekaya Indonesia dalam hal kuliner dan bumbu-bumbuan. Kita seharusnya tidak boleh ada kekurangan gizi. Kita negara penghasil sarang burung walet. Itu sumber protein. Kekayaan laut sungguh melimpah,” katanya.

Hasto juga mengingatkan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menginginkan anak-anak Indonesia mampu menjadi ahli di bidang disiplin keilmuan. Seperti matematika, fisika, kimia dan biologi.

“Jadi enggak boleh semua masuk politik. Anak-anak kita harus paham ilmu-ilmu dasar. Itu keinginan Ibu Mega untuk menguasai jalan kemakmuran, kuasai iptek,” katanya.

PDI Perjuangan sebagai partai lama dan ditempa kerasnya zaman optimistis bisa menjalani itu. Hasto mengingatkan PDI Perjuangan sudah kenyang asam garam dunia politik. Bahkan, PDI Perjuangan satu-satunya partai politik yang memiliki tiga presiden sekaligus, yaitu Bung Karno, Megawati, dan Joko Widodo.

“Maka sejarah pun mencatat Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia. Membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu. Bagaimana partai mengorganisasi rakyat. Bung Karno merumuskan sebuah tujuan yang namanya Pancasila, digali dari bumi Indonesia. Maknanya kita kupas tuntas dari seluruh rekam jejak perjuangan bangsa,” katanya.

Mmenurut Hasto, kejayaan Indonesia bukan isapan jempol belaka. Presedennya pernah terjadi pada masa lampau. Saat itu, Indonesia tercatat dalam sejarah memiliki jalur rempah nusantara.

Gerakan Mencintai Bumi

Dalam acara yang diselenggarakan di halaman Kantor DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan, Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang, Banten, Minggu (26/1/2020) malam itu Hasto juga meminta seluruh kader untuk menggunakan kekuatan politik dalam menjaga alam dan kemanusiaan.

“Pada 23 Januari kemarin, Ibu Megawati Soekarno merayakan hari ulang tahunnya. Darinya, kita diajarkan membangun peradaban, menyentuh seluruh kehidupan rakyat Indonesia. Berpolitik itu turun menangis dan tertawa bersama rakyat,” kata Hasto.

Megawati banyak memberikan contoh, salah satunya dengan menyayangi tanaman dan alam sekitar. Karena itu, PDI Perjuangan ingin memberikan kado istimewa dengan mencanangkan Gerakan Mencintai Bumi. Gerakan itu akan masif dilakukan di seluruh provinsi.

“Kami persembahkan kepada Bu Mega gerakan menanam pohon, membersihkan sungai, tidak buang sampah, hidup bersih, gerakan mencintai kehidupan agar alam bahagia. Pada 2 Februari nanti, untuk membangun kehidupan yang bersih, DPP bersama-sama akan menanam pohon di Sungai Citarum digerakkan PAC, DPC, legislatif, menjaga sungai sebagai jalan peradaban kita,” katanya.

Hasto menyadari banyak pihak mencibir gerakan PDI Perjuangan yang ingin membersihkan sungai. Dia menekankan apabila alam sudah tercemar, maka kehidupan tidak akan berjalan. Maka dari itu, upaya menjaga lingkungan dan penghijauan kembali merupakan nilai yang dipegang teguh oleh PDI Perjuangan.

“Jadi 3 kilometer sekitar mata air harus dihijaukan. Berpolitik tanpa rasa cinta tanah air, tidak ada gunanya,” kata Hasto.

Dalam acara ini, Hasto didampingi oleh Ketua DPP Bidang Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning. Ada juga Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany berserta wakilnya Benyamin Davnie, dan Ketua DPRD Tangerang Selatan Abdul Rasyid. Selain itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel Wanto Sugito dan mantan Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah.

Acara di Tangsel ini berlangsung selama seharian penuh. Pada pagi hari sebelum malam hiburan rakyat, panitia menyelenggarakan senam pagi, pengobatan gratis, menanam seratus pohon dan menggelar perlombaan Pidato Bung Karno. Dalam acara tersebut, Ribka yang juga Ketua Baguna PDI Perjuangan memberikan bantuan perahu karet kepada DPC PDI Perjuangan Tangsel. [sulindox@gmail.com]