Koran Sulindo – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan saat ini kaum elite bangsa dengan enteng mencela pemimpinnya, obral kata yang memecah belah, kasar, menghakimi pihak lain, dan menganggap dirinya paling benar.
“Kartini pasti menangis melihat perilaku elite yang nihil keteladanan seperti itu,” kata Hasto, di Jakarta, Sabtu (21/4/2018), melalui rilis media.
Menurut Hasto, elit bangsa harus belajar lagi dari sosok RA Kartini tentang kearifan sikap, tutur kata yang halus, dan sikap yang memberi keteladanan.
“Apa yang disampaikan Kartini tentang mimpi besar terhadap kaum perempuan, tentang kebudayaan nusantara, tentang kesetaraan warga negara, seharusnya mengilhami para elite bangsa,” katnya.
Ide, cita-cita, dan gagasan Kartini tentang emansipasi perempuan meski disuarakan pada akhir abad 19, selalu relevan hingga sekarang.
“Pemikiran Kartini meski bersifat progresif, namun disampaikan dalam tata cara yang berkebudayaan. Karena itulah gagasannya tentang emansipasi perempuan, dan mimpi Kartini agar perempuan berdaulat di dalam menentukan arah dan perjalanan hidupnya justru dapat ditangkap dengan baik, karena tutur katanya yang berbudi pekerti,” katanya.
Hasto berharap peringatan Hari Kartini dapat menjadi pelopor yang mampu membangun harapan perjuangan emansipasi perempuan, dengan gerak kebudayaannya agar bangsa Indonesia hadir sebagai bangsa merdeka yang berbudi pekerti.
Museum Kartini
Sementara itu, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, jumlah pengunjung Museum Kartini ditargetkan mencapai 1.000 pengunjung. Pengalaman tahun sebelumnya momen Hari Kartini mengalami lonjakan jumlah pengunjung.
“Mudah-mudahan target kunjungan 1.000 wisatawan bisa terpenuhi, mengingat sejak awal bulan April 2018 tingkat kunjungan cukup banyak,” kata Kepala Museum Kartini Subiyanto, di Jepara, Kamis (19/4/2018), seperti dikutip antaranews.com.
Pengunjung museum tidak hanya dari wisatawan lokal Jepara, melainkan dari berbagai daerah di Tanah Air mulai dari pelajar, masyarakat umum, pejabat hingga juara dunia bulutangkis Hariyanto Arbi pun ikut mengunjungi museum pada momen Hari Kartini.
Kehadiran Hariyanto Arbi di Museum Kartini Jepara pada Jumat (20/4/2018) dimanfaatkan oleh pengelola untuk ikut menyambut anak-anak TK yang sedang berkunjung.
Pemandu wisata di Museum RA Kartini, Riza Khaerul Anwar, mengatakan kunjungan atlet olahraga yang berprestasi tingkat internasional memang baru pertama kali itu.
“Pejabat pemerintahan yang berkunjung ke museum memang banyak, termasuk dari menteri dan pejabat lainnya,” kata Riza.
Museum Kartini terletak di Desa Panggang, Kecamatan Jepara, tepat di Alun-alun Jepara. Museum ini tidak hanya menyajikan benda-benda peninggalan R.A. Kartini serta benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono, melainkan ada benda-benda warisan budaya yang didapat di daerah Kabupaten Jepara. Di antaranya, surat-surat RA Kartini, foto dan perabotan rumah milik Kartini semasa masih hidup, guci tua, dan tulang-belulang ikan “joko tuwo” yang panjangnya mencapai 16 meter, yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989. [DAS]