Amien Rais/screenshot Youtube

Koran Sulindo – Pernyataan Kedua Dewan Kehormatan  Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais bahwa Presiden Joko Widodo bisa dipidanakan karena telah mendiamkan terjadinya praktik korupsi menuai reaksi keras PDI Perjuangan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menilai bahwa Amien Rais bak seorang pendekar sedang memainkan jurus mabuk.

“Ya itu kan jurus mabuk, belum-belum sudah mau melengserkan. Siapa yang bisa berhadapan dengan kekuatan rakyat?” kata Hasto, di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Menurut Hsto, masyarakat Yogyakarta sebagai kota asal Amien dan dirinya sendiri, masih begitu toleran dengan mantan ketua MPR itu. Walaupun semua orang tahu, bahwa apa yang disampaikan Amien jauh dari nilai-nilai masyarakat setempat.

“Jadi Pak Amien Rais bersyukurlah, karena masyarakat Yogya toleran. Coba beliau tinggal di luar daerah lain, pasti sudah membikin marah,” kata politikus asal Yogyakarta itu.

“Tapi orang Jawa itu percaya becik ketitik, olo ketoro (bagus atau jelek pasti kelihatan). Jadi apa yang disampaikan Pak Amien, mari nanti kita lihat, waktu yang akan membuktikan,” katanya.

Hasto menuturkan, pihaknya menyesalkan Amien Rais yang menurutnya kembali gagal menunjukkan kualifikasi kepemimpinan yang bisa menjadi panutan.

“Seharusnya makin dewasa seseorang makin arif dan bijaksana. Berbagai kata-kata yang dikeluarkan untuk pemerintahan Jokowi rasanya tidak pantas,” kata Hasto.

Amien, salah satu petinggi dalam tim sukses calon presiden Prabowo Subianto, juga mengancam hendak melindas Komisi Pemilihan Umum, seakan-akan lembaga penyelenggara pemilu itu curang.

“Itu adalah sebuah ilusi atas berbagai ekspresi ketika seluruh lembaga survei menyatakan elektoral Jokowi-Ma’ruf terus melesat tinggi,” katanya.

Hasto meminta masyarakat mewaspadai upaya delegitimasi penyelenggara pemilu.

“Sekali lagi, kami sangat menyesalkan hal itu keluar dari mulut Amien Rais sendiri,” kata Hasto.

Sebelumnya, Amien Rais menyatakan bahwa Presiden Jokowi bisa diseret ke pengadilan setelah tak lagi menjabat. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan karena Jokowi selama ini diam saja melihat praktik korupsi.

“Jadi kalau seorang presiden mendiamkan itu artinya menyetujui. Indonesia belum pernah kepala negara di bawa ke pengadilan. Ke depan saya kira ini bisa dibawa ke pengadilan, Insha Allah,” kata Amien. [CHA]