Koran Sulindo – Hari ini, Jumat (14/2/2020), Puan Maharani menerima penganugerahan gelar doktor honoris causa (HC) dari Universitas Diponegoro (Undip). Acara penganugerahan digelar di Kampus Undip, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Ketua DPR tersebut mendapat gelar doktor HC dalam bidang kebudayaan dan kebijakan pembangunan manusia. Puan dinyatakan secara nyata telah berkontribusi terhadap hubungan baik antarbangsa dan negara lain dalam bidang sosial budaya, kebijakan pembangunan kemanusiaan, dan kesejahteraan umat manusia.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, keluarga Puan Maharani, para pemimpin partai politik, sejumlah menteri, serta anggota DPR dan DPRD Jawa Tengah akan menghadiri sidang terbuka penganugerahan gelar doktor kehormatan tersebut.
“Persetujuan bulat Senat Akademik Undip tentu karena melihat kontribusi beliau yang sangat signifikan kepada ilmu pengetahuan, seni dan budaya, juga hubungan antarbangsa dalam kebudayaan dan kemanusiaan, baik secara pribadi, maupun ketika menjabat menko pembangunan manusia dan kebudayaan, serta kini ketua DPR,” kata Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, melalui rilis media.
Sementara Ketua Senat Akademik Undip, Prof Dr Sunarso, mengatakan penganugerahan gelar doktor kehormatan merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan yang diberikan Undip kepada seorang putra-putri bangsa yang memiliki kontribusi luar biasa terhadap bangsa dan negara.
“Senat Akademik Undip secara bulat menyetujui penganugerahan tersebut,” kata Sunarso.
Sebelumnya gelar DR (HC) ini, , Puan pernah juga menerima penghargaan di antaranya Bintang Bhayangkara Utama, Eminent Women of the Year 2019 dari majalah Her Times, dan menjadi tokoh pertama di luar Arab Saudi yang menjadi tamu kehormatan dalam Festival Kebudayaan Janadriyah. Pada kesempatan itu, Puan mendapat kesempatan berpidato pada pembukaan festival di depan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud dan Putra Mahkota Pangeran Muhamammad Bin Salman.
Dalam sidang terbuka hari ini, Puan akan menyampaikan pidato berjudul ”Kebudayaan sebagai Landasan Utama Pembangunan Manusia Indonesia Berpancasila Menuju Era Masyarakat 5.0”. Dalam pidatonya itu, Puan menjelaskan tantangan sekaligus upaya dan solusi, serta bagaimana negara harus diberdayakan untuk menerapkan kebijakan publik berlandaskan kebudayaan dalam bidang kesehatan, pendidikan, seni, etika, ekonomi, dan sosial.
Perempuan Pertama Pimpin DPR
Puan Maharani Nakshatra Kusyala adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR setelah 74 tahun berdirinya negara Indonesia.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di ruang Fraksi PDIP Komplek Parlemen Senayan, usai dilantik menjadi anggota DPR RI, Puan mengatakan dengan PDIP mengajukan dirinya menjadi Ketua DPR, maka ibaratnya bagaikan pecah telur. “Ini pecah telur, baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun jadi Ketua DPR,” kata Puan.
Putri pasangan Taufik Kiemas dengan Megawati Soekarnoputeri tersebut berharap, perjalanan karir politiknya dapat menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia lainnya.
“Politik itu dinamis namun ternyata bisa juga menghasilkan perempuan perempuan yang nantinya bisa membawa manfaat bagi Indonesia,” kata Puan. [sulindox@gmail.com]