Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, saling menghormat secara militer di pelataran rumah Prabowo, Jl. Kertanegara No. 4 Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (30/7/2018)/demokrat.or.id-Abror Rizki

Koran Sulindo – Partai Gerindra mengungkit janji Partai Demokrat untuk mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Menurut Sekjen Gerindra Ahmad Muzani meski hubungan Prabowo dan Ketua Umum Partai Demokrat tetap baik, sampai sekarang janji itu belum terealisasi.

“Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi,” kata Muzani di gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/110.

Muzani juga menyebut, janji serupa juga pernah disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono yang menjabat sebagai Komandan Kogasma Demokrat. Lagi-lagi sampai saat ini juga belum terwujud.

“Sudah beberapa kali janjian tapi kemudian belum pas. Pada waktu yang ditentukan, kemudian ternyata AHY ada jadwal lain,” kata Muzani.

Meski begiu, Muzani mengaku dirinya tak mempermasalahkan janji yang belum dipenuhi itu. Ia berharap Demokrat tetap terlibat secara aktif unuk memenangkan Prabowo-Sandiaga.

SBY dan PD, kata Muzani, diharapkan tak akan ingkar pada komitmen memenangkan Prabowo-Sandiaga meskipun lebih fokus pada kemenangan partai di Pileg 2019.

“Kalau mau berjuang memenangkan Prabowo-Sandi ya mari bersama-sama, tapi kalau kemudian cara memenangkannya mereka ada cara sendiri, ya mudah-mudahan berhasil,” kata dia.

Sebelumnya Waketum Gerindra Fadli Zon menilai wajar jika terdapat satu atau dua kader PD yang berbeda sikap dengan arahan partai.  Menurut Fadli yang penting arus mainstream di PD tetap mendukung Pak Prabowo-Sandi.

“Kami juga bisa memahami ada satu dua case di bawah yang terkait dengan pimpinan daerah. Saya kira itu urusan internal,” kata  Fadli awal pekan ini di Kompleks Gedung DPR, Jakarta.

Fadli meyakini sikap PD tak bakalan mengganggu kekompakan koalisi.

“Saya kira maksudnya tetap mendukung, tapi mungkin kita enggak tahu ada satu dua orang atau orang tertentu saya kira wajar saja,” kata dia.

Isu tak hubungan yang tak harmonis antara PD dan Gerindra kembali mencuat belakangan ini setelah SBY menyinggung perihal coattail effect yang tak didapat partainya.

PD dianggap tak mendapatkan efek itu karena tak mencalonkan capres dan cawapres. Kepada kader-kader PD, SBY lantas agar fokus memenangkan partai pada Pileg 2019.

Tak hanya SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono yang menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu PD bahkan membebaskan kader partai untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ibas menyebut meski berdasarkan survey internal kader PD mayoritas memilih Prabowo, di beberapa tempat yang sesuai kultural kewilayahan jusru memilih Jokowi.

“Kita tidak bisa melakukan punishment, kita hanya bisa menyerukan betul, tapi kalau memberikan punishment belum tentu,” kata Ibas.

Seperti diketahui, di beberapa daerah kader PD secara terbuka menyampaikan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf. Beberapa nama-nama itu di antaranya adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, dan Deddy Mizwar. [TGU]