Gereja Pohsarang, Perpaduan Arsitektur Jawa Majapahit dengan Katolik Roma – Bagian 2

Gereja Pohsarang di tahun 1937

koransulindo.com – Kalau dalam Bangunan Induk terdapat banyak hiasan, maka di Bagian Pendapa tidak ada hiasannya sama sekali. Ini karena Bagian Pendapa adalah ruangan terbuka tanpa dinding dengan ditopang oleh tiang atau pilar. Bangunan pendapa ini dahulu diperuntukkan bagi umat yang belum dibaptis atau calon baptis. Sesuai dengan namanya, Pendapa atau pendopo dalam bahasa Jawa berfungsi untuk mengadakan pertemuan, menerima tamu, atau bersosialiasi dengan masyarakat sekitar.

Corak arsitektur Gereja Pohsarang tercipta saat konsep Romo Walters berpadu-padan dengan konsep sang arsitek, Henri Maclaine Pont. Hasilnya, muncullah keunikan desain yang mengandung nilai-nilai budaya Jawa, Katolik, lokalitas, sekaligus universalitas yang setiap bagiannya berguna untuk sebuah pengajaran, serta tempat untuk melakukan perenungan akan arti sebuah misteri iman.

Selain keunikan arsitekturnya yang membuat para pengunjung datang, fasilitas lain yang menarik adalah Gua Maria Pohsarang yang terletak di dalam kompleks gereja ini. Gua Maria merupakan replika Gua Lourdes yang ada di Perancis.

Di dalamnya terdapat patung Maria Lourdes yang memiliki tinggi mencapai 3,5 meter, lebih besar ketimbang patung aslinya. Ini karena tinggi gua mencapai 18 meter, sehingga ukuran patung melebihi aslinya.

Gua Maria Pohsarang (Foto Shutterstock)

Gua Maria Pohsarang tidak pernah sepi pengunjung. Selain banyak digunakan umat Katolik untuk berdoa rosario, Gua Maria Pohsarang juga menyambut banyak wisatawan yang ingin melakukan meditasi sambil memohon petunjuk.

Gereja Pohsarang telah beberapa kali direnovasi. Renovasi ini dilakukan pada 1955, 1974, 1986, dan 1999. Ini menyebabkan beberapa fasilitas diganti, dipindah, atau ditiadakan. Seperti gamelan yang tadinya digunakan untuk mengiringi misa dan sendratari yang sering diadakan pada awal berdirinya gereja, sekarang dipindahkan ke ruang gamelan karena faktor usia.

Gereja yang sarat akan simbolisme ini juga siap memanjakan para pengunjungnya dengan banyak spot foto menarik. Selain itu, Gereja Pohsarang membalut diri dengan beragam fasilitas lengkap yang bisa dinikmati bersama orang terdekat.

Mulai dari Taman Hidangan Kana yang sering dijadikan panggung untuk pagelaran drama, hingga hadirnya Gedung Serba Guna Emaus. Khusus untuk Gedung Serba Guna Emaus, pengunjung dapat melihat relief Yerusalem dan Bukit Golgota, yang menjadi tempat di mana Yesus disalib. [Ahmad Gabriel]

(Selesai. Bagian pertama dapat dilihat di sini)

Baca juga: