Koran Sulindo – Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau yang biasa dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang memberikan perhatian besar kepada korban gempa yang mengguncang Lombok, NTB.
“Terima kasih Pak Presiden,” kata TGB dalam pernyataan resmi,” kata dia, Senin (6/8).
Disampaikan TGB, fokus utama jangka pendek pihaknya adalah pelayanan pengungsian yang layak bagi para korban, yang rumah tinggalnya hancur maupun rusak. Dan, pelayanan kedaruratan lainnya untuk menunjang hidup setelah gempa hingga tercapainya pemulihan.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Presiden Jokowi dan jajaran terkait dari pemerintah pusat, untuk penanganan lebih lanjut,” kata Gubernur NTB dua periode itu.
Atas nama seluruh masyarakat NTB, dirinya menyampaikan rasa terima kasih, atas doa dan dukungan moral, materiil, spiritual dari seluruh rakyat Indonesia.
“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha Pemberi Perlindungan, selalu memberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” kata TGB.
“Saya mohon doa kepada seluruh warga negara Indonesia. Saya juga berterima kasih atas seluruh bantuan dan pertolongan yang diberikan.” kata TGP.
Pemerintah pusat, katanya, langsung turun tangan sementara dan pihak swasta juga sudah banyak yang menghubungi dirinya untuk menawarkan bantuan.
“Presiden sudah komunikasi dan menyampaikan arahan, juga sekaligus kepada Kepala BNPB untuk segera turun. Arahan presiden sudah langsung disampaikan langsung kepada saya dan ke perangkat pemerintah daerah,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berharap masyarakat Lombok dan sekitarnya tetap tenang. Jokowi juga mengucapkan duka yang mendalam atas banyaknya warga di Nusa Tenggara Barat yang meninggal karena gempa.
Presiden memerintahkan Menkopolhukam Wiranto untuk mengoordinasikan penanganan yang timbul akibat gempa tersebut, khususnya menyangkut masalah evakuasi terhadap korban meninggal maupun luka-luka.
“Tadi malam saya sudah memerintahkan Menko Polhukam Wiranto untuk mengoordinasi seluruh jajaran yang terkait dengan ini, baik BNPB, Mensos, TNI, Polri, dan yang lainnya agar penanganan masalah gempa bisa dilakukan secepat-cepatnya, baik yang evakuasi korban yang meninggal maupun yang luka-luka untuk segera ditangani,” kata Presiden kepada wartawan saat meninjau venue pencak silat, di TMII, Jakarta, Senin (6/8).
Presiden juga berpesan kepada Wiranto agar penanganan terhadap wisatawan dilakukan sebaik-baiknya. Kepala Negara mengingatkan jangan sampai ada pelayanan yang kurang, terutama pengaturan jadwal penerbangan yang kemarin malam banyak yang tertunda.
Adapun untuk masalah logistik, menurut Presiden sudah meluncur ke NTB, termasuk dokter-dokter juga sudah meluncur semuanya ke NTB.
Sementara itu, terkait kemungkinan ganti rugi terhadap bangunan yang rusak akibat gempa, Presiden Jokowi mengatakan akan melihat dulu keadaan di lapangan karena berbeda dengan gempa sebelumnya.
“Nanti akan kita putuskan setelah kita melihat di lapangan, pemerintah akan memberikan bantuan, jumlahnya belum,” kata Jokowi.
Kabar terkini terkait jumlah korban berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin siang, sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 korban luka-luka.
“Sampai dengan siang ini, korban meninggal 91 orang, 209 orang luka-luka, ribuan rumah rusak dan ribuan warga mengungsi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugrohodi Kantor BNPB, Jakarta.
Sutopo mengatakan, daerah Lombok Utara paling parah terkena dampak gempa bumi. Di wilayah tersebut, sebanyak 72 orang meninggal dan 64 orang luka-luka. [SAE/TGU]