Ilustrasi: Pantai Talise Palu setelah dilanda Tsunami/AFP

Koran Sulindo – Data korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 410 orang. Para korban paling banyak ditemukan di sekitar pantai.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri,  Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan anggota Brimob dan Sabhara sudah melakukan evakuasi sebanyak 410 jenazah. Para korban telah dibawa ke RS Bhayangkara. Dari ratusan korban, 96 jenazah sudah berhasil dievakuasi.

“Kondisi dievakuasi, sekitar pantai sekitar yang terlihat,” kata Dedi melalui sambungan telepon, Sabtu (29/9/2018).

Hingga saat ini banyak korban reruntuhan bangunan belum bisa dievakuasi.

“Peralatan sangat terbatas,” katanya.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan 300 anggota polisi sudah berada di lapangan. Kemudian sebanyak 3 SSK (satuan setingkat kompi) dari Kota Palu, Polda Gorontalo, dan Polda Sulawesi Barat sedang menuju ke lokasi bencana. Mereka akan tiba pada Minggu pagi, melalui jalur darat.

“Kondisi pasca gempa di Palu sedikit berbeda dengan di Lombok, sebab jaringan listrik, air mati, makanan lebih sulit,” kata Dedi.

Kebutuhan di lokasi bencana saat ini adalah bahan makanan, obat-obatan, penerangan dan alat berat untuk mengevakuasi para korban. [YMA]