Era Digital dan Gerakan Kaum Muda
BERUBAHNYA basis informasi dari analog ke digital juga memiliki peran penting dalam perkembangan busana muslim, khususnya di kalangan anak muda, yang kemudian marak melalui hashtag #ootd. Peran Dian Pelangi dalam memopulerkan busana muslim yang trendy tidak bisa diabaikan.
Tahun 2008, ia mulai resmi mengambil alih perusahaan keluarga dan lalu di 2009 sudah mengikuti pameran di Melbourne, Australia. Kegemarannya memunculkan ide baru dalam berbusana muslim membuat ia tergolong influenser dengan pengikut terbanyak di media sosial Internet. Dian yang saat ini memiliki 4,8 juta followers dinilai mampu membawa modernitas ke dalam fashion muslim. Ia pun dinobatkan sebagai salah satu di antara 30 anak muda Asia paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes.
Influenser busana hijab pun kemudian bertumbuh, antara lain Aghnia Punjabi yang followers-nya ketika tulisan ini dibuat mencapai 614 ribu, lalu Indah Nada Puspita (576,7 ribu), Dwi Handayani (559,8 ribu), Mega Iskanti (524 ribu), dan Nisa Cookie (489 ribu). Mereka memiliki gaya yang berciri khas anak muda dinamis dengan kekuatan styling serta daya visual yang tajam.
Untuk influenser di luar Indonesia ada Halima Aden, yang pada tahun 2016 menarik perhatian karena berhijab ketika mengikuti Miss USA Pageant. Aden merupakan perempuan berhijab pertama di ajang tersebut. Dia juga menjadi model pertama yang berhijab untuk cover majalah Allure.
Lalu ada Ayana Ife, yang pada tahun 2017 menjadi perancang muslim pertama di “Project Runway” populer Lifetime. Influenser lain adalah Amena Khan dari Inggris, yang dikenal dengan video tutorial hijabnya di Youtube. Ada pula Imane Asry, yang tinggal di Stockholm, Swedia, yang dikenal dengan gaya minimalis-nya. Dari Texas, Amerika Serikat, ada Leena Asad.
Blog muslimgirl.com juga pengaruh besar bagi perempuan muda berhijab. Blog ini dibuat oleh Amani Al Kathahtbeh.