Modest Fashion di Dunia Internasional

SECARA internasional, sebelum 2015, konsumen busana muslim adalah segmen yang diabaikan dalam ritel fashion. Namun, Uniqlo sudah memprediksi masa depan pasar busana muslim ini. Terbukti, sejak semester kedua tahun 2015, Uniqlo sudah  meluncurkan lini khusus untuk mereka yang berhijab, bekerja sama dengan Hana Tajima—seorang blogger dan desainer busana muslim keturunan Jepang yang berbasis di London.

Ketika itu, H&M sepertinya baru melakukan “cek ombak” pada pasar busana muslim dengan merilis sebuah kampanye yang menampilkan Mariah Idrissi, seorang muslimah yang mengenakan jilbab dalam balutan busana ready to wear keluaran H&M. Kampanye ini mendapat banyak tanggapan positif hingga dinilai sukses.

Brand kelas menengah lainnya, Mango dan Zara, telah membuat sebuah koleksi yang dikreasikan khusus untuk dijual di Timur Tengah di sekitar bulan Romadon. Mango bahkan mencatat kenaikan penjualan sebesar 5% untuk koleksi tersebut.

Tiga tahun kemudian pemasaran fashion muslim dunia terlihat semakin mengarah menjadi mainstream. Pada Mei 2018 lalu, H&M kelihatan lebih yakin pada pangsa pasar ini dengan meluncurkan lini khusus modest ready to wear yang diberi nama LTD Collection. Tahun 2018 ini juga, pasar pakaian modest internasional semakin ramai. Lihat saja departement store Macy di Amerika Serikat, yang mulai menyediakan modest ready to wear termasuk hijabnya yang berlabel Verona.

Model Mariah Idrissi mengenakan busana muslimah dari H&M.

Di dunia pakaian sport, kita melihat Adidas sudah berjalan dengan model yang berhijab di runway NYFW beberapa pekan yang lalu. Macy dan Adidas mengikuti jejak Nike dan American Eagle Outfitters, yang sama-sama sudah mulai menyediakan hijab sejak tahun lalu. Nike bahkan telah mengembangkan rangkaian Nike Pro Hijab-nya, dengan menghabiskan waktu satu tahun untuk riset ekstensif mengembangkan kebutuhan atlet muslimah.

Tidak hanya di ready to wear kelas menengah, karena brand desainer papan atas pun sudah banyak yang mengetahui adanya segmen pasar yang terus bertumbuh ini. Sejak 2015 brand seperti DKNY, Oscar de la Renta, Tommy Hilfiger, dan Juicy Couture juga telah membuat koleksi Romadon khusus untuk di Timur Tengah. Dolce et Gabanna bisa dibilang salah satu pelopor fashion papan atas yang sejak 2016 sudah memproduksi koleksi hijab dan abaya yang ditargetkan untuk pelanggan muslim di Timur Tengah. Koleksi modest ready to wear ini adalah perkembangan yang menarik bagi para perempuan muslim yang memiliki selera fashion mewah.

Perhatian rumah mode internasional pada busana modest ready to wear semakin riuh di 2018 ini. Terbukti dengan berbagai sajian di fashion week koleksi Autumn Winter 2018 pada Februari lalu, hijab bermunculan di mana-mana. Rumah mode yang menampilkan tidak menyebutkan koleksi tersebut adalah modest ready to wear, namun apa yang disajikan sangat mengarah memenuhi pakem busana muslimah yang tertutup seperti dengan hadirnya ciput “ninja” bermateri lycra yang didesain khusus atau sekadar syal panjang yang disampirkan sebelah kepala seperti diperagaan Versace.

Selain di Versace, gaya menyerupai hijab ini terlihat pula di panggung label-label utama, termasuk Calvin Klein, Lanvin, Dior, Chanel, dan Marc Jacobs. Busana a la modest ready to wear ini juga bisa dilihat di peragaan Gucci, dengan beberapa penampilan modelnya dilengkapi syal yang dikenakan menutupi kepala dan disematkan di bawah dagu.