DOK. Kemenparekraf
DOK. Kemenparekraf

Dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan bahwa film “Uang Panai’ 2: Maha(r)l” sangat efektif dalam mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulawesi Selatan.

“Saya berharap film Uang Panai’ 2 ini dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Selatan. Selain Makassar yang terkenal dengan kulinernya yang luar biasa, ada juga Bulukumba yang pemandangannya saya nyatakan sebagai matahari terbenam terbaik di seluruh Sulawesi,” kata Menparekraf Sandiaga setelah menonton bersama film “Uang Panai’ 2 (Maha(r)l)” di Djakarta Theatre XXI, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024).

Film yang disutradarai oleh Ihdar Nur ini mengisahkan tradisi pernikahan Suku Bugis, di mana keluarga calon mempelai pria harus menyiapkan sejumlah uang yang diminta keluarga calon mempelai wanita untuk kebutuhan pesta pernikahan.

Film produksi Finisia Production ini mengambil lokasi di Sulawesi Selatan, yaitu di Makassar dan Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba.

Oleh karena itu, film ini sangat tepat disebut sebagai sarana promosi potensi pariwisata serta tradisi dan budaya Sulawesi Selatan. “Film ini juga mengangkat salah satu potensi wisata di Bulukumba, yaitu Bira yang sudah menjadi desa wisata dan saya sangat merekomendasikan destinasi wisata ini untuk dikunjungi,” tambah Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga juga tampil sebagai cameo dalam film ini. Keikutsertaan Menparekraf Sandiaga dalam film ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada para pelaku industri film yang terdampak pandemi COVID-19.

“Pada saat pandemi COVID-19 tahun 2021, ketika kita menghadapi badai Delta dan Omicron, industri film mengalami guncangan yang sangat besar. Saya ingin memberikan semangat kepada pelaku film, terutama produser yang mengangkat cerita tentang kearifan lokal dan potensi wisata di nusantara,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Acara nonton bareng ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam; Direktur Industri Musik, Seni, Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf/Baparekraf, Mohammad Amin; dan Direktur Pemasaran Asia Pasifik Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Shindutrisno. [UN]