Jakarta – Rumah produksi Eight Senses Film resmi meluncurkan trailer dan poster film layar lebar terbaru berjudul Rajah. Film bergenre horor-thriller ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 26 Februari 2026.
Disutradarai R Jiwo Kusumo dan diproduseri Ditha Samantha, Rajah memiliki durasi 105 menit dengan konflik berlapis yang dirancang untuk mengikat penonton sejak awal hingga akhir. Film ini menyuguhkan teror misterius yang tidak hanya bertumpu pada horor supranatural, tetapi juga intrik dan konspirasi yang memperkuat tensi cerita.
Keunikan Rajah terletak pada keberaniannya memadukan horor dengan kekayaan seni budaya Jawa. Film ini menampilkan tari klasik, tembang macapat, suluk, serta bunyi gamelan yang sarat nilai filosofis dan energi positif. Sejumlah karya pujangga Keraton, Raden Ngabehi Ronggawarsito, turut dihadirkan sebagai bagian dari narasi film.
Produser Rajah, Ditha Samantha, menegaskan bahwa seni budaya leluhur bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan sumber nilai kebaikan dan kekuatan spiritual.
“Seni budaya Jawa dan budaya Indonesia adalah warisan luhur yang penuh ajaran, pitutur, dan nilai kebaikan. Bukan sesuatu yang menyeramkan atau merisaukan. Itulah alasan saya mengangkat budaya leluhur melalui film Rajah,” ujar Ditha.
Ia juga menambahkan, film ini ingin menunjukkan bahwa lafadz ayat-ayat suci Al-Qur’an mengandung kekuatan yang maha dahsyat sebagai penyeimbang dari kekuatan gelap yang dihadirkan dalam cerita.
Secara naratif, Rajah berkisah tentang Nilam, seorang perempuan Gen Z yang mengalami mimpi-mimpi penuh teror. Namun mimpi tersebut bukan sekadar gangguan personal, melainkan isyarat dari masa lalu yang mencari jalan untuk didengar agar kehidupan yang tampak baik-baik saja tidak sepenuhnya terjerumus ke dalam “zaman edan”.
Tokoh Cakra, mahasiswa sejarah, menjadi simbol generasi muda yang meyakini bahwa masa lalu tidak pernah benar-benar mati. Ia percaya, peristiwa hari ini kerap merupakan pengulangan tragedi lama yang belum selesai.
Pertemuan Nilam dan Cakra dengan Tribuana, seorang pelatih tari yang memiliki kemampuan melihat masa lalu dan masa depan, menjadi titik filosofis penting dalam film ini. Sosok Tribuana disebut Jiwo Kusumo lahir dari kekagumannya pada seni tari klasik Nusantara.
“Dalam banyak budaya Nusantara, seni gerak adalah doa, mantra, dan sejarah yang hidup. Saya berupaya menembus batas itu,” kata Jiwo, yang sebelumnya dikenal lewat film dokumenter Keris Pusaka Dunia dan Pujangga Agung Ronggowarsito.
Ditha Samantha menegaskan, Rajah bukan hanya film horor, tetapi juga refleksi tentang kebenaran yang berusaha dikubur oleh kekuatan besar.
“Ini tentang bagaimana kebenaran selalu menemukan jalannya sendiri. Takdir tidak bisa dilawan,” ujarnya.
Dibintangi Samuel Rizal, Aditya Zoni, Panji Zoni, Ditha Samantha, dan Angel Lisandi Putri, Rajah diproyeksikan menjadi salah satu film horor-thriller Indonesia yang paling dinantikan pada 2026. [KS]