Paus Beluga dengan kepala melon yang menggemaskan. (foto: Anastasiia Vereshchagina/ Shutterstock)
Paus Beluga dengan kepala melon yang menggemaskan. (foto: Anastasiia Vereshchagina/ Shutterstock)

Koran Sulindo – Mamalia laut ada beberapa jenis di dunia, salah satunya adalah paus Beluga, mamalia ini sering juga disebut sebagai ‘kenari laut’ karena kepiawaiannya dalam mengeluarkan suara seperti, bersiul, klik, melenguh, bahkan kicauan. Beluga memang menggunakan suara dalam berburu dan menavigasi.

Meskipun banyak yang menyebut mamalia ini dengan sebutan paus, sebenarnya beluga mempunyai nama ilmiah ‘Delphinapterus leucas’ , yang berarti ‘lumba-lumba putih tanpa sirip’. Memang perbedaan paus dan lumba-lumba  tidak begitu jelas dan beluga mempunyai karakteristik dari keduanya.

Selain bisa mengeluarkan bermacam suara beluga juga dikenal sebagai hewan yang bersahabat dan penyayang, tak jarang ketika ada bayi dari spesies lain, mereka akan mengadopsinya, hal ini merupakan hal yang biasa bagi mereka.

Kepala bulat beluga yang menggemaskan juga menjadi sesuatu yang tidak bisa kita abaikan. Kantong lemak besar di antara lubang sembur dan rahang atas mereka dikenal sebagai melon. Kantong ini membantu mereka fokus dan memproyeksikan suara, membuat beluga sangat ahli dalam  ekolokasi  – menggunakan suara untuk mendeteksi mangsa dan berkomunikasi.

Beluga memiliki fitur yang membuat mereka terlihat ramah. Berbeda dengan paus lain, beluga dapat memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain karena tulang lehernya tidak menyatu. Melon di kepala mereka bisa berubah bentuk sambil mengeluarkan suara, dan otot-otot wajah mereka bisa bergerak, menciptakan ‘ekspresi’ yang terlihat seperti manusia lucu.

Beluga merupakan mamalia yang hidup berkelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 20-an ekor meskipun bisa juga berkumpul dalam kelompok besar dengan jumlah seribu ekor.

Mereka biasanya tinggal di perairan utara yang dingin seperti di perairan Artik dan Sub-Artik, juga diperairan sekitar Rusia, Alaska, Greenland dan Kanada. Meskipun beluga menyukai perairan yang dingin namun terkadang mereka tersesat ke perairan yang lebih hangat, seperti yang terjadi pada tahun 2018, seekor beluga terlihat di sungai Themes dekat London meskipun kemudian beluga tersebut berhasil kembali ke laut. Pada tahun 2019 juga terjadi hal serupa namun kali ini beluga tersebut terlihat di sungai Siene Perancis, karena terlalu stres berada diperairan air tawar dalam waktu yang lama, beluga tersebut tidak dapat kembali ke laut.

Dikutip dari Natural Histori Museum, menurut Richard Sabin, Kurator Utama Mamalia mengatakan hal ini dikarenakan badai yang menyebabkan kesalahan navigasi atau individu-individu tersebut mengikuti es laut yang hanyut.

Beluga mampu beradaptasi di perairan Utara karena mereka mempunyai kulit yang tebal dan juga lapisan lemak ditubuhnya sehingga menjaga mereka tetap hangat, selain itu lemak yang ada di tubuhnya juga menjadi cadangan energi. Lemak ini mencangkup 40% dari berat badan mereka.

Richard mengatakan kita harus menghargai keunikan mereka. “Paus beluga beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di lingkungan yang sangat keras, berkat serangkaian adaptasi yang menakjubkan.” [IQT]