Pendaki Gn Rinjani umumnya lebih suka bermalam di Danau Segara Anak.

Koran Sulindo –Proses evakuasi pendaki gunung yang terjebak di Gunung Rinjani dipastikan tuntas setelah enam pendaki terakhir berhasil dievakuasi tim penyelamat dari Danau Segara Anak.

Keenamnya adalah tiga orang pendaki, dua orang porter, dan satu orang pemandu lokal

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (31/7) menjelaskan tiga pendaki Suharti, Erli Halimatussadiyah, dan Bagus Novandi dievakuasi menggunakan helikopter sedangkan tiga orang lainnya melalui jalur darat.

Evakuasi menggunakan jalur udara terpaksa ditempuh karena medan yang sulit.

Sutopo juga menambahkan dalam perjalanan turun melalui jalan darat itu, Tim SAR gabungan kembali menemukan sekaligus menyelamatkan tujuh warga lokal yang terjebak di Gua Susu atau Aik Kalaq.

Dengan tuntasnya evakuasi tersebut, Tim SAR Gabungan tercatat telah mengevakuasi 1.091 orang sementara satu orang dilaporkan dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.

Gunung Rinjani menjadi favorit pendaki baik dari dalam negeri maupun manca negara. Selain mendaki ke puncak Rinjani, Danau Segara Anak juga menjadi tempat favorit yang dikunjungi pendaki.

Dari jumlah mereka yang dievakuasi itu 723 orang di antaranya merupakan turis asing dan 368 orang sisanya berasal dari Indonesia.

Gunung Rinjani lazim didaki melalui pos pendakian di Sembalun, Lombok Timur dan Pos Senaru di Lombok Utara. Selain kedua jalur itu, dalam jumlah besar pendaki juga naik melalui jalur Torehan. Jalur ini dianggap sebagai jalur liar oleh Balai Taman Nasional Rinjani.

Pada hari Minggu, (29/7) sekitar pukul 05.45 pagi, Pulau Lombok diguncang gempa besar berkekuatan 6,4 skala richter. Pusat gempa dilaporkan berada di daratan dengan kedalaman 10 kilometer.

BNPB menyebut gempa terjadi menyusul pergeseran lempengan Flores dan dipicu deformasi batuan yang bergerak naik di sekitar Pulau Lombok. Selain gempa utama, tercatat sedikitnya terjadi 276 kali gempa susulan dengan intensitas yang lebih kecil.

Akibat gempa itu 17 orang dilaporkan meninggal dunia, 401 orang lainnya terluka dan 10.062 jiwa mengungsi di 13 titik pengungsian.

BNPB juga mencatat gempa merusak 5.448 rumah, 15 unit fasilitas pendidikan, lima unit fasilitas kesehatan, 55 fasilitas rumah ibadah serta 37 kios dan satu jembatan.[SAE/TGU]