Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat Terus Berlangsung, 6 Letusan Terjadi Hari Ini

Sumatera Barat kembali diguncang oleh aktivitas vulkanik dari Gunung Marapi. Hingga pukul 11.30 WIB hari ini, gunung berapi tersebut telah mengalami enam kali letusan, dengan lontaran abu vulkanik mencapai ketinggian antara 100 hingga 650 meter di atas puncak.

Letusan terbaru tercatat terjadi pada pukul 11.26 WIB. “Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 10 Juni 2024 pukul 11.26 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 600 meter di atas puncak,” ujar Teguh Purnomo, petugas Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, kepada detikSumut.

Menurut Teguh, erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2 milimeter dan durasi sekitar 46 detik. “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2 milimeter dan durasi sementara 46 detik,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat.

Selain letusan pada pukul 11.26 WIB, Gunung Marapi telah mengalami lima letusan lainnya sejak pagi. Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.49 WIB dengan ketinggian kolom abu 150 meter di atas puncak.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis ke arah timur,” tambah Teguh. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 1.2 milimeter dan durasi 140 detik.

Erupsi kedua terjadi pukul 06.33 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 100 meter di atas puncak. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis ke arah timur,” ungkapnya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 1.4 milimeter dan durasi 301 detik.

Selanjutnya, tiga letusan terjadi berturut-turut pada pukul 06.52 WIB, 08.21 WIB, dan 08.42 WIB, dengan tinggi kolom abu masing-masing 250 meter, 500 meter, dan 750 meter dari atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang ke arah barat daya.

Saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level III Siaga. Teguh mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 4,5 kilometer dari kawah. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi aliran banjir lahar dingin yang dapat terjadi akibat akumulasi material vulkanik di sekitar gunung.

Dengan aktivitas vulkanik yang terus berlangsung, warga di sekitar Gunung Marapi diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari potensi bahaya yang mungkin timbul. [UN]