Erupsi Gunung Lewotobi di NTT, Ribuan Orang Mengungsi

Asap tebal di gunung api Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (7/1/2024) pagi.(Dokumen PGA Lewotobi Laki-laki)

ERUPSI Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkat ribuan warga mengungsi. Erupsi gunung Lewotobi telah berlangsung seminggu terakhir dengan status kegunungapian naik menjadi siaga.

Hingga Minggu pagi (7/1) Posko Penanganan Erupsi Lewotobi Laki-laki melaporkan, jumlah pengungsi telah mencapai 4.681 jiwa. Jumlah pengungsi diperkirakan akan terus meningkat beberapa hari kedepan.

Masyarakat kini tengah bersiaga karena erupsi terus terjadi. Saat ini puncak gunung masih mengeluarkan leleran lava ke berbagai arah sehingga warga terpaksa menyelamatkan diri ke pengungsian.

Pada minggu (7/1) dilaporkan aktivitas gunung meningkat. Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan adanya luncuran guguran lava sejauh ratusan meter pada Minggu pagi.

Menurut informasi petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Anselmus Bobyson Lamanepa, guguran berasal dari ujung rekahan utara gunung itu.

“Teramati guguran dengan jarak luncur 300 meter mengarah ke utara dan barat laut,” ujar Anselmus kepada media setempat.

Hingga saat ini aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level III siaga. Masyarakat diimbau tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat Mengungsi

Masyarakat yang tinggal di seputar Gunung Lewotobi mulai cemas dengan perkembangan aktivitas gunung yang semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan beberapa hal di antaranya aktivitas vulkanik serta suara gemuruh maupun lontaran abu yang masih terjadi Senin (8/1) pagi.

Saat ini para pengungsi tersebar di sejumlah posko dan desa yaitu posko Wulanggitang 1.054 jiwa, Desa Boru 493 jiwa, Desa Boru Kedang 292 jiwa.
Kemudian, Desa Pululera 544 jiwa, Desa Hewa 541 jiwa, Desa Watotikaile 27 jiwa, Desa Lamika 67 jiwa, Desa Tuakepa 47, Desa Ile Gerong 40, Desa Tanawahang 4 jiwa.

Desa Konga 1.402 jiwa, Desa Ile Noheng 120 jiwa, Desa Waiula 20 jiwa, Desa Watowara 22 jiwa, Desa Lewokluok 8 jiwa.

Pelaksana Tugas Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Ahmad Duli mengatakan semakin hari pengungsian di beberapa titik mengalami peningkatan.

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana gunung api Lewotobi Laki-laki mulai 1 Januari-14 Januari 2024.

Aktivitas vulkanik juga mengakibatkan gangguan transportasi udara. Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditutup pada Minggu (7/1).

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan menjelaskan, penutupan ini karena ruang udara di bandara tersebut masih terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. [DES]