Dua Pekan Terakhir, Penangkapan Sabu di Kepulauan Riau Lebih dari 3 Ton

Penangkapan Sabu oleh Tim Gabungan di Batam, Kepulauan Riau [Foto: Suluh Indonesia]

Koran Sulindo – Perkembangan kasus penangkapan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu oleh tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI Angkatan Laut (AL) dan Bea Cukai belum banyak terungkap. Hanya Kepala BNN Budi Waseso menyebutkan pada pekan lalu, pihaknya menerima informasi kapal yang membawa sabu itu semestinya mencapai tiga ton sabu.

Kenyataannya, saat penangkapan, barang bukti sabu yang dibawa KM Sunrise Glory itu hanya mencapai 1,29 ton sabu. Berdasarkan informasi itu, Budi Waseso menduga ada sekitar dua ton sabu yang telah diturunkan di lokasi yang belum diketahui. Untuk mengetahui itu, bersama dengan TNI AL, BNN akan menelusuri dan mengembangkannya.

Budi Waseso bercerita, kapal pembawa sabu itu telah beberapa kali memasuki wilayah Indonesia melalui Batam, Kepulauan Riau. Tidak hanya menggandeng TNI AL, BNN akan menjalin kerja sama dengan beberapa negara untuk mengungkap keberadaan dua ton sabu itu. Informasi mengenai sabu itu, kata Waseso, berkat kerja sama dengan Tiongkok, Taiwan dan Australia.

Di samping Waseso, pejabat dari TNI AL, Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman menuturkan, kapal pengangkut sabu itu pernah menurunkan muatan sebanyak 1,3 ton di Australia. Itu terjadi pada akhir tahun lalu. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan secara detail lokasi penurunan muatan yang diduga sabu itu.

Penangkapan terhadap kapal Sunrise Glory terjadi di perairan Selat Phillips pada 9 Februari lalu. Tim gabungan lantas memeriksa kapal tersebut dan ditemukan 41 karung dengan total mencapai satu ton lebih sabu.

Hanya berselang sepekan, Tim gabungan dari Satuan Tugas Khusus Polri, Direktorat Tindak Pidana Narkoba, dan Bea Cukai juga mengungkap penyelundupan 1,8 ton paket sabu di Batam, Kepulauan Riau pada Selasa (20/2). Sabu tersebut diangkut dengan kapal berbendera Singapura dengan empat anak buah kapal berwarga negara Taiwan.

Pejabat dari Mabes Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya telah melacak rencana penyelundupan itu sejak 1,5 bulan lalu. Polri disebut berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk melacak keberadaan kapal yang menyelundupkan sabu tersebut. [KRG]