TB Hasanuddin/pdiperjuangan-jabar.com

Koran Sulindo – Penggunaan waktu yang lebih banyak dalam debat publik ketiga di Pemilihan Gubernur Jawa Barat, menjadi harapan calon Gubernur nomor pemilihan dua, Tubagus Hasanuddin.

Hal itu disampaikan TB Hasanuddin dalam keterangan pers yang diterima Koransulinco.com, Kamis (22/6). Adapun debat ketiga di Pilgub Jabar, akan digelar di Grand Ballroom Sudirman Convention Centre Kota Bandung, Jumat (23/6).

“KPU mestinya memberikan penambahan waktu agar pemaparan visi, misi dan program masing-masing pasangan calon bisa lengkap dan publik pun dapat memahaminya secara utuh. Kalau hanya satu menit, baru prolog saja sudah habis,” kata politikus yang karib disapa Kang Hasan.

Dirinya menuturkan, alokasi waktu yang disediakan oleh penyelenggara (KPU Jawa Barat) seringkali dianggap kurang mencukupi, terlebih debat publik digelar untuk menyampaikan visi, misi dan program masing-masing kandidat sebagai pedoman atau acuan pembangunan di masa mendatang.

Dengan demikian, kata dia, para kandidat kesulitan untuk memaparkan materi secara sempurna lantaran waktu yang disediakan sangat terbatas.

Dia menilai debat publik adalah bagian dari cara penyelenggara mengenalkan kandidat kepada masyarakat pemilih. Melalui debat publik, internalisasi pendidikan politik pun tersampaikan.

Oleh karena itu, ia berharap KPU Jawa Barat bisa mempertimbangkan adanya penambahan waktu, terlebih pada gelaran debat publik putaran ketiga, tema yang diangkat berkaitan tentang kebijakan dan hak-hak publik yang harus dijamin pemerintahan daerah, menyangkut didalamnya persoalan perempuan, disabilitas, anak, kepemudaan, sosial budaya dan ideologi.

“Paling tidak, kata dia, ada penambahan waktu antara 5 hingga 10 menit. Bagaimana disuruh menjelaskan untuk keperluan masyarakat Jawa Barat yang sangat principil dan strategis dalam waktu satu menit. Paling tidak, ‘grand design’ tuh lima menit atau 10 menit lah,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan setiap tema yang disuguhkan merupakan masalah-masalah yang sudah biasa dihadapinya selama masa pengabdian, baik di bidang militer, politik maupun legislatif.

“Tidak ada persiapan secara khusus. Kerjakan seperti biasanya saja lah, begitu,” kata Kang Hasan.(SAE/TGU)