Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan suci ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, tahukah kamu bahwa durasi puasa di setiap negara tidaklah sama? Perbedaan letak geografis dan fenomena astronomis menyebabkan sebagian umat Muslim harus berpuasa lebih lama dibandingkan yang lain.
Ada yang hanya berpuasa sekitar 11 jam, sementara di beberapa wilayah, durasi puasa bisa mencapai lebih dari 20 jam! Lantas, negara mana saja yang mengalami puasa terpanjang dan terpendek? Yuk, simak ulasan berikut!
Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Namun, durasi puasa bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan fenomena alam setempat. Negara-negara di belahan bumi utara cenderung mengalami durasi puasa yang lebih lama dibandingkan dengan negara-negara di belahan bumi selatan.
Fenomena seperti “matahari tengah malam” di wilayah dekat Lingkaran Arktik menyebabkan siang hari lebih panjang, sehingga durasi puasa menjadi lebih lama. Sebaliknya, negara-negara di belahan bumi selatan memiliki durasi puasa yang lebih pendek, sekitar 11-13 jam.
Fenomena Puasa Singkat di Murmansk
Murmansk, sebuah kota yang terletak di dekat Kutub Utara, mengalami fenomena malam kutub (polar night) saat musim dingin, di mana matahari tidak terbit selama sebulan penuh. Sebaliknya, saat musim panas, matahari hampir tidak tenggelam. Kondisi ekstrem ini mempengaruhi jadwal ibadah, termasuk waktu puasa.
Pada bulan Desember, selisih antara waktu salat Zuhur dan Asar di Murmansk hanya sekitar 10 menit, dan satu menit setelah Asar, waktu Magrib tiba. Akibatnya, umat Muslim di Murmansk hanya berpuasa sekitar satu jam. Pengalaman unik ini dibagikan oleh Lalu Satria Malaca, seorang pemandu wisata, yang mengunggah videonya di akun X @ommi_siregar. Dalam video tersebut, ia menceritakan bagaimana dirinya hanya berpuasa selama satu jam.
Negara dengan Durasi Puasa Terlama
Beberapa negara dengan durasi puasa terlama berada di kawasan utara, di mana siang hari berlangsung lebih lama selama Ramadan. Melansir berbagai sumber, berikut adalah daftar negara dengan durasi puasa terlama pada Ramadan 2025:
Kiruna, Swedia: 20 jam 30 menit
Norwegia: 20 jam 30 menit
Helsinki, Finlandia: 19 jam 9 menit
Reykjavik, Islandia: 19 jam 59 menit
Nuuk, Greenland: 20 jam
Ottawa, Kanada: 16,5 jam
Aljazair: 16 jam 44 menit
Glasgow, Skotlandia: 16,5 jam
Zurich, Swiss: 16,5 jam
Roma, Italia: 16,5 jam
Madrid, Spanyol: 16 jam
London, Inggris: 16 jam
Paris, Prancis: 15,5 jam
Negara dengan Durasi Puasa Terpendek
Sebaliknya, negara-negara di belahan bumi selatan memiliki durasi puasa yang lebih pendek karena posisi geografisnya yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa. Berikut daftar negara dengan durasi puasa terpendek pada Ramadan 2025:
Brasilia, Brasil: 12-13 jam
Harare, Zimbabwe: 12-13 jam
Islamabad, Pakistan: 12-13 jam
Johannesburg, Afrika Selatan: 11-12 jam
Montevideo, Uruguay: 11-12 jam
Buenos Aires, Argentina: 12 jam
Christchurch, Selandia Baru: 12 jam
Dubai, Uni Emirat Arab: 13 jam
New Delhi, India: 12,5 jam
Jakarta, Indonesia: 12,5 jam
Madinah, Arab Saudi: 13 jam
New York, Amerika Serikat: sekitar 13 jam
Istanbul, Turkiye: sekitar 13 jam
Perbedaan durasi puasa di berbagai negara mencerminkan variasi geografis dan astronomis yang unik di dunia. Umat Muslim yang tinggal di daerah dengan durasi puasa ekstrem, seperti di wilayah Arktik atau Skandinavia, sering kali mengikuti fatwa yang memperbolehkan mereka berpuasa mengikuti waktu di Mekkah atau kota terdekat dengan jadwal puasa normal. Dengan demikian, umat Muslim di seluruh dunia tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan kondisi yang lebih adil dan sesuai dengan prinsip Islam. [UN]