Cendekiawan Muslim Ahmad Watik Pratiknya Wafat

Sulindomedia – Sekretaris pribadi mantan Presiden BJ Habibie, Ahmad Watik Pratiknya, tutup usia di Jakarta, Jumat sore (19/2/2016). Ahmad Watik Pratiknya juga merupakan salah satu pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sekaligus tokoh Muhammadiyah.

Kabar duka ini disampaikan mantan Ketua Presidium ICMI Nanat Fatah Natsir. “Saya mendapat informasi sebelum magrib. Meninggal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih,” kata Nanat sebagaimana dikutip Antara, Jumat malam. Nanat mengaku belum mengetahui sakit yang dialami Ahmad Watik Pratiknya.

Menurut Nanat, Watik Pratiknya semasa hidupnya merupakan sosok yang konsisten dalam pengabdiannya, baik di lingkungan ICMI, Muhammadiyah, maupun ketika mendampingi mantan Presiden BJ Habibie. “Beliau juga orang yang santun dan teliti dalam menjalankan tugasnya,” tutur Nanat.

Ahmad Watik Pratiknya juga dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah, yang sebelumnya merupakan aktivis. Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan, Ahmad Watik Pratiknya merupakan administrator dan konseptor. “Mungkin dipengaruhi latar belakang almarhum yang aktif di Pelajar Islam Indonesia sewaktu remaja dan latar akademisnya sebagai dokter ahli bedah,” kata Din, juga dikutip dari Antara, Jumat malam.

Pada tahun 1985, lanjut Din, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang dipimpin Amien Rais mengeluarkan konsep tentang tantangan dan strategi dakwah. Dan itu tidak terlepas dari pikiran Ahmad Watik Pratiknya, yang saat itu menjabat sebagai sekretaris.

Din menambahkan, pada periode PP Muhammadiyah era Syafii Maarif (2000-2005) diputuskan konsep “Strategi Dakwah Kultural” yang sangat penting dalam menghadapi dinamika masyarakat, itu juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran Ahmad Watik Pratiknya yang waktu itu menjadi ketua timnya.

Din juga menuturkan, saat perkembangan ICMI awal 1990-an, Watik Pratiknya banyak memberi sumbangan pemikiran. Sebab, selain sebagai konseptor, Watik juga piawai melaksanakan konsepnya dalam mekanisme keorganisasian. “Muhammadiyah dan umat Islam Indonesia kehilangan seorang tokoh mumpuni. Semoga lahir ‘Watik-Watik’ baru. Semoga segala jasa almarhum menjadi amal jariah yang diganjari Allah SWT,” kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada 8 Februari 1948, Ahmad Watik Pratiknya merupakan seorang dokter dan ahli anatomi serta seorang penceramah yang mumpuni. Watik mulai aktif di Muhammadiyah pada tahun 1985 dan tercatat sebagai anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah periode 1985-1990.

Watik juga pernah menjadi Sekretaris Wakil Presiden RI (September 1998 sampai November 1999), Sekretaris Presiden BJ Habibie, dan Direktur The Habibie Center mulai 1999 sampai sekarang. [PUR]