“Karena hal demikian (maraknya impor) jelas-jelas mencerminkan bagaimana rendah dan telah rusaknya rasa nasionalisme dari para penyelenggara negara ini,” ujar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia – MUI, Anwar Abbas.
Ucapan Anwar tersebut menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo kepada jajarannya karena pengadaan barang dengan cara mengimpor. Menurut Anwar pernyataan presiden itu sangat wajar karena barang yang diimpor sebenarnya bisa di produksi sendiri.
Ia menilai para pejabat tersebut tampak sekali tidak tahu dan tidak mengerti dengan baik tentang apa yang harus menjadi misi dan tugas utama dari pemerintah. Misi dan tugas utama tersebut ialah melindungi rakyat dan menyejahterakan mereka, sesuai yang diamanatkan oleh konstitusi.
Anwar menegaskan, semestinya cara berpikir dan bertindak mereka haruslah memihak dan mendahulukan kepentingan rakyatnya dengan cara membeli produk-produk yang dibuat oleh anak-anak bangsanya sendiri bukan dengan membeli produk-produk impor.
Ia menyebut hal ini penting diketahui oleh semua pejabat pemerintah sebagai bentuk komitmen dan kepatuhan mereka terhadap amanat konstitusi.
Selain itu, agar kehidupan ekonomi dan produksi nasional bisa meningkat. Kemudian dunia usaha dan kehidupan rakyat kita di dalam negeri bisa berkembang dengan baik dan dinamis, serta rakyat kita bisa hidup dengan sejahtera.
Anwar menyebut sangat wajar bila ada yang bertanya negara ini akan dibawa ke mana, itu karena rasa nasionalisme para pejabatnya terlihat sudah tipis sekali. Sehingga nasib rakyatnya, seperti yang diamanatkan oleh konstitusi, sudah tidak lagi dijunjung tinggi dan diperhatikan oleh para pejabat negaranya.
“Kasihan sekali nasib rakyat dan bangsaku,” ujar Anwar. [PAR]