Buntut Vaksin Palsu, Presiden Restrukturisasi BPOM

Ilustrasi

Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo akan melakukan restrukturisasi terhadap Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai dampak beredarnya vaksin palsu.

“Dalam persoalan vaksin ini tidak boleh setengah-setengah, dan kemarin juga  Presiden telah memutuskan untuk segera melakukan restruktur di BPOM, dan akan ditugaskan seseorang untuk melakukan pembenahan di BPOM,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Jakarta, Jumat (15/7).

Bentuk restrukturisasi BPOM akan diumumkan kemudian, demikian juga pembenahan seperti apa yang akan dilakukan.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan memutuskan akan melakukan pendataan ulang pasien yang telah menerima vaksin palsu, dan akan memberikan vaksinasi ulang kepada anak-anak yang terdata mendapat vaksin palsu.

Selain itu, Kemenkes telah mengumumkan nama-nama rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang terindikasi menggunakan vaksin palsu.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan nama 14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, di Gedung DPR, Kamis kemarin belum final, karena Bareskrim Polri masih t.rus melakukan penyidikan.

Nama-nama rumah sakit itu adalah:
1. RS Dr Sander, Cikarang, Bekasi.

  1. RS Bhakti Husada, Terminal Cikarang, Bekasi.
  2. RS Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong.
  3. RSIA Puspa Husada.
  4. RS Karya Medika, Tambun
  5. RS Kartika Husada, Setu, Bekasi
  6. RS Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi
  7. RS Multazam, Bekasi
  8. Permata, Bekasi
  9. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang, Bekasi.
  10. RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur.
  11. RS Elisabeth, Narogong, Bekasi.
  12. RS Hosana, Lippo Cikarang, Bekasi.
  13. RS Hosana, Jalan Pramuka, Bekasi.

Sementara 8 bidan yang terindikasi menggunakan vaksin palsu adalah:

Bidan Lia (Cikarang), Bidan Lilik (Perum Graha Melati Tambun), Bidan Klinik Tabina (Perum Sukaraya, Sukatani Cikarang), Bidan Iis (Perum Seroja Bekasi), Klinik Dafa DR (Baginda Cikarang), Bidan Mega (Puri Cikarang Makmur Sukaresmi), Bidan M. Elly Novita (Ciracas, Jakarta Timur), dan Klinik dr Ade Kurniawan (Rawa Belong, Slipi Jakarta Barat). [setkab.go.id/DAS]