Koran Sulindo – Di depan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek) RI Mohammad Nasir saat rapat tertutup dengan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah V Yogyakarta, Kamis (26/1), Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., menyatakan mengundurkan diri sebagai rektor UII.
“Saya mengundurkan sebagai rektor UII sebagai tanggung jawab moral. Kesalahan bukan pada anak buah tapi pada pimpinan,” ujar Dr Ir Harsoyo dalam jumpa pers.
Undur diri Harsoyo merupakan buntut meninggàlnya tiga mahasiswa UII, yaitu Syaits Asyam (19), Muhammad Fadli (19), dan Ilham Nur Padmy Listia Adi (20) setelah mengikuti Diksar The Great Camping (TGC) Mapala UII di lereng selatan Gunung Lawu di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada 13-20 Januari 2017. Meninggalnya tiga màhasiswa ini telah ditangani kepolisian.
Adanya tragedi ini Harsoyo meminta maaf. Ia tak menyangka peristiwa itu bisa terjadi mengingat sejak Mapala UII berdiri 1974, belum ada sejarah yang mengenaskan. “Kejadian memilukan baru terjadi kali ini. Civitas akademika syok. kecelakaan fatal pun belum pernah terjadi,” katanya.
Kini UII setelah terjadi kasus tersebut telah membekukan Mapala Unisi secara kelembagaan untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Menurut Harsoyo, pengunduran dirinya itu bukan berarti lari dari permasalahan, namun ditegaskan kembali hal itu sebagai pertanggungjawaban moral. Contoh soal ini juga telah ada seperti yang dilàkukàn oleh CEO Citilink maupun Dirjen Perpajakan beberapa waktu lalu. Toh mundur sebagai rektor UII, namun dirinya akan terus mengawal kasus kematian 3 mahasiswa UII hingga tuntas.
Menristek RI Mohammad Nasir mengapresiasi langkah Harsoyo mundur sebagai rektor. ‘Saya apresiasi mundurnya Pak Rektor (UII) sebagai bentuk tanggung jawab moral,” kata Nasir.
Menurut Nasir musibah yang terjadi di UII bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya di masa yang akan datang. “Saya sangat kecewa adanya kekerasan. Ini peringatan bagi rektor yang lain,” tegas Nasir.
Dalam kunjungannya ke Yogya, Nasir juga berkunjung ke ibunda almarhum Syaits Asyam, Sri Handayani di Jetis, Caturharjo, Sleman. Kepada keluarga, Nasir menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi yang merasa ikut berduka. Nasir juga kembali menyampaikan kekecewaannya atas insiden kekerasan masih saja terjadi di lingkungan kampus.
“Bayangkan saja satu putera terbaik kita meninggal dengan cara seperti ini. Jangan sampai terulang lagi. Harus kita selesaikan,” katanya. (Yuk)