Koran Sulindo – Ada sebanyak 16 rukun tetangga di wilayah Jakarta Selatan sempat tergenang banjir dengan ketinggian beragam mulai dari 30 hingga 71 sentimeter.
Berdasarkan data dari pusat data dan informasi BPBD DKI Jakarta, wilayah yang tergenang banjir terdapat di Kelurahan Pejaten Timur, Kelurahan Kebon Baru, Kelurahan Rawajati, Kelurahan Manggarai, Kelurahan Pengadegan, dan Kelurahan Bintar.
Semua wilayah tersebut merupakan kawasan yang dilintasi Kali Ciliwung. Untuk banjir di Kelurahan Pejaten Timur, genangan setinggi 10-30 cm terjadi di satu RT, lalu ketinggian 71-150 cm ada di tiga RT.
Kemudian di Kelurahan Rawajati, ketinggian 10-30 cm merendam dua RT, selanjutnya ketinggian 31-70 cm merendam tiga RT.
Di Kelurahan Pengadegan ketinggian air 10-30 cm merendam satu RT. Selanjutnya di Kelurahan Mangarai, ketinggian air 10-30 cm ada di satu RT dan ketinggian 31-70 cm ada di tiga RT.
Terakhir di Kelurahan Bintaro, ketinggian air 10-30 cm terjadi di satu RT.
Lurah Manggarai Budi Santoso menyebutkan, air mulai naik dan menggenangi wilayah RT 09 dan 010 di RW 01 terjadi pukul 03.00 WIB.
“Air karena luapan Kali Ciliwung,” ujar Budi kepada wartawan, Minggu (25/10).
Budi mengatakan, air hanya merendam jalan permukiman dan bagian depan rumah warga, belum ada laporan air masuk ke dalam rumah warga.
Pada Minggu pagi pukul 10.07 WIB, air sudah berangsur surut, diperkirakan akan kering pukul 12.00 WIB. “Satu jam lagi sudah kering, air cepat surutnya,” kata Budi.
Air berangsur surut juga terjadi di Kelurahan Kebun Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Sementara, menurut Lurah Kebun Baru Fadhila, terdapat dua titik genangan di wilayahnya, yakni RT 08 dan RT 010 di RW 10, Jalan Perintis Ujung.
“Hingga pukul 10.15 WIB, ketinggian air 10 cm, sisa genangan masih terdapat di RT 10,” kata Fadhila.
Kini petugas Petugas Penanganan Sarana Prasarana Umum Kelurahan Kebun Baru mulai membersihkan sampah di lokasi, mengimbau warga untuk waspada akan potensi banjir susulan.
“Kita juga berkoordinasi dengan pengurus RT dan RW untuk mengimbau warga agar mengungsi apabila terjadi banjir sewaktu-waktu,” kata Fadhila. [WIS]