Koran Sulindo – Bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris menewaskan 22 orang dan puluhan orang terluka. Anak-anak termasuk dalam korban tewas itu. Polisi lalu menyimpulkan kejadian ini sebagai serangan teroris.
Kepala Kepolisian Greater Manchester Ian Hopkins menuturkan, setelah menyimpulkan kejadian tersebut sebagai serangan teroris, pihanya sedang menelusuri jaringannya. Itu yang menjadi prioritas, apakah pelaku bertindak sendiri atau sebagai bagian dari jaringan.
“Kami telah menempatkan lebih dari 400 petugas di tempat kejadian perkara dan menyelidikinya dengan gerak cepat,” kata Hopkins pada Selasa (23/5) pagi seperti dikutip NBC News.
Beberapa penyidik senior Amerika Serikat (AS) memberitahukan kepada polisi Inggris bahwa bukti-bukti di tempat kejadian perkara menunjukkan terjadinya serangan bom bunuh diri. Menanggapi kejadian itu, Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May mengutuknya.
“Itu serangan teroris yang mengerikan,” kata May.
Ledakan bom bunuh diri itu terjadi di luar arena konser Ariana Grande. Setelah para pengunjung di dalam arena mengetahui kejadian itu, situasi menjadi tidak terkendali. Pengunjung panik dan berteriak. Memicu kekacauan. Chaos. Sebagian dari mereka mencoba mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri.
Laporan awal menunjukkan, beberapa korban kemungkinan terinjak karena berusaha berlari menyelamatkan diri. Akibatnya, sebagian keluarga korban mencoba menemukan anak-anak mereka yang menjadi penonton acara konser itu.
Grande lewan akun twitter-nya sangat berduka atas kejadian itu. Ia sudah tak mampu mengeluarkan kata-kata dan sangat menyesali kejadian itu.
Gedung Putih terus memperbarui informasi serangan teroris itu kepada tim keamanan Presiden Donald Trump. Saat ini Trump sedang berkunjung ke Israel. Mendengar serangan itu, Trump mengutuknya dan menyebutkan pelakunya sebagai pecundang dan “monster”. Tindakan demikian, kata Trump, sama sekali tidak hebat.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sama sekali tidak punya informasi bahwa ada ancaman terhadap artis musik mereka ketika melaksanakan konser.
Serangan bom bunuh diri itu terjadi ketika konser baru saja berakhir. Para pengunjung kaget ketika mendengar suara ledakan yang keras di luar arena.
Manchester Arena dibuka pada 1995 dan merupakan lokasi tertutup terbesar di Eropa. Kota ini terletak tak jauh dari stasiun transit Manchester Victoria. [KRG]