Basarnas Gunakan 3 Teori Cari Korban Sriwijaya Air SJ182

Koran Sulindo – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan berencana melakukan operasi pencerian terhadap korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada esok hari, Selasa (12/1).

“Rencana besok walaupun malam ini masih tetap berlangsung kita fokus melaksanakan evakuasi dan pencarian korban, dan tentunya secara simultan diikuti oleh pencarian material dan lainnya,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1).

Evakuasi dan pencarian korban, kata Bagus direncanakan dengan tiga teori, yakni dengan melakukan pencarian di atas permukaan laut, melakukan penyelaman, dan penyisiran maupun pemanfaatan alat deteksi sonar yang dimiliki kapal.

Operasi SAR besok, lanjut Bagus, diharapkan bisa berjalan lancar sehingga memudahkan tim SAR gabungan melakukan evakuasi dan pencarian korban.

“Semoga operasi SAR tetap berjalan dengan lancar dan segera dapat kita menyelesaikannya,” ucap Bagus.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. [WIS]