Foto: Dokumentasi bank bjb

Koran Sulindo – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau bank bjb menyiapkan langkah strategis untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah virus corona. Karena itu, perseroan secara resmi menerapkan standar protokol khusus yang mengatur pergerakan dan perilaku insan bank bjb untuk mencegah wabah virus corona.

Menurut pimpinan Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto, standar protokol khusus ini diterapkan sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus corona sebagai pandemik global. Faktanya memang penyebaran virus corona terus meningkat sepanjang waktu dan meluas secara global.

Karena itu, kata Widi, penerapan standar protokol khusus ini bertujuan menumbuhkan kesadaran kriti sekaligus melindungi sumber daya manusia (SDM) bank bjb dari ancaman yang berpotensi membahayakan. “Penyebaran virus corona yang terjadi saat ini mengundang keprihatinan sekaligus perhatian tersendiri bagi perseroan. Karena itu, bank bjb bersimpati sekaligus mendoakan kepada mereka yang terjangkit agar segera diberi kesembuhan,” tutur Widi dalam keterangan resminya, Senin (16/3).

Widi menuturkan, dalam peraturan atau protokol khusus itu terdapat sejumlah poin proteksi yang ditetapkan perusahaan. Di antaranya dengan mengecek suhu tubuh setiap orang yang memasuki wilayah kantor. Ditetapkan suhu tubuh pengunjung tidak boleh melebihi 37,5 derajat Celsius.

Jika suhu tubuh pengunjung melebihi dari ketentuan, menurut Widi, perusahaan akan segera menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Lewat cara itu dinilai bisa mendeteksi dan mencegah sejak awal penyebaran virus corona.

Kemudian, perlunya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama di lingkungan kerja yang senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan serta menyiapkan alat berupa disinfektan, tisu kering, masker, tempat sampah dan termometer pada setiap ruang kerja, ruang rapat, ruang makan di masing-masing unit kerja.

Semua pegawai diminta pula memastikan kebersihan tempat kerja, serta menggiatkan kampanye pencegahan penyebaran virus dengan menjaga kebersihan tangan terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, maupun setelah memegang instalasi publik. Diingatkan pula untuk mencuci tangan secara benar dan teratur dan menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk dan pilek.

Selain itu, insan bank bjb beserta anggota keluarganya juga diimbau untuk menghindari kunjungan ke negara dengan status berisiko tinggi maupun ke negara yang telah mengonfirmasi kasus Covid-19 sampai dengan imbauan perjalanan kunjungan ke sejumlah negara tersebut dicabut pihak berwenang. Bagi pegawai atau keluarga yang terpaksa melakukan kunjungan diminta untuk meminta izin kepada pimpinan unit kerja dan melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan yang dianjurkan apabila mengalami gejala virus corona.

Langkah selanjutnya, insan perseroan diinstruksikan mengidentifikasi tamu dari luar negeri yang berkunjung ke jaringan kantor bank bjb dengan meminta mengisi buku tamu dilengkapi keterangan perjalanan di luar negeri 14 hari terakhir, melakukan pengecekan paspor dan sebisa mungkin menghindari menerima tamu dari negara-negara yang dalam 14 hari terakhir mengonfirmasi pasien Covid-19.

Perseroan juga telah menyusun Matriks Risiko Penyebaran Covid-19 di seluruh jaringan kantor bank bjb dengan berbagai lapisan status, status hijau yakni status operasional normal diberlakukan saat belum terdapat kasus virus di sekitar wilayah kantor, status kuning yakni status operasional normal dengan pencegahan tatkala terdapat informasi kasus Covid-19 di sekitar jaringan kantor, status jingga yakni status operasional normal dengan kewaspadaan jika pegawai atau keluarga diduga terjangkit corona, dan status merah penanganan darurat/evakuasi ketika pegawai atau keluarga positif Covid-19.

“Berbagai langkah proteksi ini akan kami berlakukan sebagai protokol standar hingga penyebaran virus corona mereda dan otoritas yang berwenang memberikan instruksi lebih jauh. Kami berharap seluruh insan perseroan dapat menerapkan cara bertindak yang tepat untuk menghindari kepanikan tak perlu sekaligus menjadi agen yang mengedukasi dan memberi contoh langsung dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat guna menjauhi ancaman corona,” kata Widi. [Adv]