Bahasa Indonesia Digunakan dalam Khutbah di Masjidil Haram

Ilustrasi: Masjidl Haram/wikipedia

Koran Sulindo – Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais, mengatakan bahasa Indonesia digunakan dalam khutbah di Masjidil Haram (masjid suci Haramain).

“Bahasa Anda sangat penting di dunia ini, dan inilah tugas kami untuk menggunakannya dalam rangka mengirim pesan khutbah di Haramain ke umat,” kata Sheikh As-Sudais, di Mekah, Minggu (25/2/2018), seperti dikutip antaranews.com.

Selama ini Masjidil Haram sudah menggunakan beberapa bahasa yang berbeda sebagai sarana untuk menyebarkan pesan Nabi Muhammad yang bersifat universal dan juga sejalan dengan upaya Pemerintah Saudi Saudi untuk menguniversalkan pelaksanaan Visi Arab Saudi 2030.

“Ini adalah era media, dan oleh karena itu kita bergandengan tangan, terutama melalui media digital,” katanya.

Stasiun TV

Sebelumnya, sebuah stasiun televisi milik pemerintah kerajaan Arab Saudi, Saudi TV, menggunakan tambahan tujuh bahasa asing, salah satunya Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia dipilih karena berpenduduk Islam terbesar di dunia itu memiliki populasi yang besar dan merupakan salah satu negara Islam yang penting.

“Indonesia dan Saudi Arabia memiliki hubungan yang sangat mendalam yang telah dibangun oleh pemimpin kedua negara tersebut,” kata Wakil Presiden Departemen Teknik Saudi TV, Samir Asiri, kepada wartawan senior Indonesia di Riyadh, Selasa (20/2/2018), seperti dikutip republika.com.

Tahun depan Saudi TV juga akan menggunakan bahasa asing lain seperti bahasa Spanyol, Portugal serta bahasa-bahasa Afrika. Penambahan beberapa bahasa asing tersebut merupakan bentuk dukungan Saudi TV bagi suksesnya Visi 2030 Saudi Arabia.

Pemerintah Indonesia telah menyatakan dukungannya bagi Visi 2030 Saudi Arabia tersebut yang telah diumumkan oleh Putra Mahkota Kerajaan tersebut, Muhammad bin Salman. [DAS]