Koran Sulindo – PDI Perjuangan DKI Jakarta membuka dapur umum dan posko-posko pengungsian bagi masyarakat terdampak banjir. Gerakan itu diinisiasi langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDIP DKI Jakarta.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meninjau pusat posko pengungsian di Kantor DPD PDIP Jakarta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (25/2) sore. Hasto mencicipi makanan yang dimasak tim Baguna DPD PDIP DKI Jakarta. Hasto juga melihat kesiapan kader dan alat evakuasi milik Baguna.
“Kami menjalankan misi kemanusiaan, misi kerakyatan untuk membantu siapa pun yang menjadi korban dari bencana. Karena itulah kantor partai berfungsi sebagai posko bantuan bencana khususnya di Jakarta yang terdampak banjir. Kami dalam waktu satu jam seluruh tim sudah siap seperti membangun dapur umum dan makanan didistribusikan ke seluruh Kantor PAC, ranting dan anak ranting,” kata Hasto.
Mewakili DPP PDI Perjuangan juga menyerahkan sembako berupa beras dan mie instan untuk diolah Baguna DKI menjadi makanan siap saji.
Setelah mencicipi makanan, Hasto menilai sajian untuk korban banjir sudah memenuhi unsur kelezatan, kesehatan dan gizi.
“Sistem sudah bekerja dengan baik. Warga DKI yang memerlukan bantuan dari Baguna kami siap. Dan kami siap seluruh menu memenuhi standar kesehatan karena inilah yang menjadi concern Bu Megawati Soekarnoputri,” katanya.
PDIP mengundang masyarakat terdampak banjir untuk datang ke posko-posko pengungsian dan dapur umum tersebut, Sejauh ini posko sejenis juga dibuka di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
“Dengan demikian partai hadir di tengah rakyat dan kami dilarang untik membeda-membedakan warga atas dasar pilihan politiknya, dasar suku atau agama. Siapa pun yang memerlukan bantuan dari Baguna kami siap hadir memberikan pelayanan, paling tidak layanan dapur umum ini,” katanya.
Hasto mengatakan rumahnya juga terdampak banjir. Sebagai orang yang punya pengalaman susahnya menjadi korban banjir, Hasto melihat adanya pembangunan yang mengabaikan tata ruang yang baik dan mengabaikan lingkungan. Kealpaan perhatian terhadap dua aspek itu membuat kondisi banjir semakin buruk di DKI Jakarta.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Jakarta, Ady Wijaya, mengatakan selain makanan, Baguna juga menyediakan minuman serta dua perahu karet sebagai alat evakuasi korban banjir. Kemarin dapur umum tersebut sudah mendistribusikan 2.500 rice bowl kepada masyarakat Ibu Kota.
“Dalam satu kresek ada 20 nasi dalam berbentuk rice bowl yang terdiri dari nasi, telor dadar, mi goreng ditambah air mineral,” kata Ady. [CHA]