Sulindomedia – Akhir-akhir ini, produser film nasional kembali mengeluhkan sepinya  penonton film nasional. Misalnya saja film Kalam Kalam Langit produksi  Putar Film, dalam rentang sepekan, penontonnya tidak mencapai lima puluh ribu pasang mata. Demikian juga dengan film Waalaikumssalam Paris produksi Maxima Pictures, yang ditargetkan mencapai dua ratus ribu penonton dalam sebulan, hanya  mampu menyedot separonya.

Menurunnya minat penonton film nasional, menurut Bagiono Prabowo, disebabkan tema-tema film nasional kurang bervariasi.”Hampir semuanya sama, hanya beda judul. Genre drama dan horor coba simak, hampir sama. Mungkin ini yang membuat penonton ogah nonton film nasional,” kata pria yang disapa Gion, yang kini menjabat Ketua Umum Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo).

Gion juga menyoroti pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di perfilman nasional. ”Dalam meningkatkan kualitas SDM, organisasi perfilman tidak bisa jalan sendiri, harus ada peran serta pemerintah. Karena, itu terkait dengan regulasi dan kebijakan pemerintah di bidang perfilman,” ujar Gion, yang juga menyampaikan hal yang sama pada “Diskusi Tantangan dan Peluang Perfilman di Era MEA”. “Bagaimana pun, peningkatan kualitas SDM di perfilman sudah menjadi keharusan. Kalau tidak, kita akan tertinggal dari negara lain dan film nasional ditinggal penontonnya. Kualitas akting, penyutradaraan, skenario, kemampuan adaptasi dengan teknologi, juga kemajuan dalam pelayanannya harus ditingkatkan.”

Kaitannya dengan peningkatan kualitas akting, Pafindo sebagai organisasi profesi artis, lanjutnya, punya program peningkatan kualitas SDM aktor dan aktris.”Pafindo juga menyelenggarakan lomba akting guna mendapatkan bibit-bibit baru aktor dan aktris,” katanya. Pada 24 April lalu, Pafindo memang menggelar lomba akting di Bandung. [DAP]