Susaana latihan ludruk "Pil Cabe" di Anjungan Jawa Timur TMII, Jakarta.

Koran Sulindo – Kesenian rakyat yang tumbuh dan berkembang di Jawa Timur, ludruk, hampir tidak terdengar lagi di pentas kesenian Indonesia, bahkan di panggung-panggung rakyat di daerah asalnya. Karena itu, patut diapresiasi jika Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo) bermaksud merawat seni pertunjukan tradisional itu agar kembali eksis dan berkembang.

”Caranya dengan mengajak mereka berkolaborasi dengan organisasi kesenian kontemporer seperti Pafindo,” demikian dikatakan Ketua Pafindo Bagiono Prabowo di sela-sela latihan lakon “Pilihan Calon Besan atau Pil Cabe” di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pekan lalu.

Pementasannya sendiri berlangsung pada Kamis kemarin (20/4) di anjungan tersebut, sebagai bagian dari peringatan hari ulang tahun TMII. Para pemainnya adalah artis-artis di bawah naungan Pafindo dan Komunitas Ludruk Jakarta (KLJ). ”Kami sangat bangga dan senang karena ada organisasi artis yang mau bekerja sama dengan kami. Yang lebih membanggakan, para artis itu juga mau berlatih keras agar pakem ludruknya dapat,” ujar Basuki,sutradara “Pil Cabe”. Artis pendukung pementasan ini antara pemain sinetron lain Rita Hasan dan Giono Prabowo.

Untuk urusan pakem ludruk, pementasan itu disupervisi oleh pengamat dan pembina ludruk, Cah Batin. Menurut dia, sampai sekarang masih penggiat kesenian yang belum bisa membedakan ludruk dan ketoprak. Karena itu, dia mengaku senang para pemain “Pil Cabe” punya semangat untuk memainkan ludruk sesuai dengan pakemnya.  “Termasuk juga segmen ludruknya, yang dimulai dengan tarian ngremo, babak atau segmen cerita, setelah itu ditutup dengan segmen tayuban,” kata pria yang kesehariannya memang menjadi instruktur Pendidikan dan Latihan Ludruk di Anjungan Jawa Timur itu.

Kenyataan, pementasan tersebut bisa dikatakan tidak mengecewakan penonton, termasuk dari penonton yang memang sudah biasa menonton ludruk. Para penonton terlihat sangat menikmati sajian kesenian yang berasal dari wilayah Jombang itu.

Seusai pementasan, Cah Batin berharap kerja sama Pafindo dan KLJ terus berlanjut. Karena, kerja sama itu akan memberi jalan bagi ludruk untuk bisa dinikmati oleh masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia umumnya. “Jalan kini terbuka, apalagi juga media memberi perhatian, sehingga ke masyarakat menjadi mengetahui. Mudah-mudahan nanti penontonnya juga semakin banyak dari kalangan anak-anak muda. Kita lihat kan tadi, anak-anak muda juga ternyata sangat menikmati pementasannya,” tutur Cah Batin. [DPS]