Sulindomedia – Pemerintah akan membentuk Badan Otorita Danau Toba, yang direncanakan pada triwulan pertama tahun 2016. Rencana ini merupakan salah satu hasil Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba di Institut DEL Teknologi, Toba Samosir, 9 Januari lalu. Rakor tersebut dihadiri 5 menteri Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla dan 7 bupati di sekitar kawasan Danau Toba. “Triwulan ini sudah selesai,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya..
Diungkapkan Arief, para menteri dan pemangku kepentingan menyambut hangat pembentukan Badan Otorita Danau Toba. Ia menyebutkan semua pihak sepakat untuk membentuk Badan Otorita Danau Toba. “Semua diselesaikan, misalnya masalah karamba, lingkungan hidup, hutan, sebagian diserahkan kepada Badan Otorita Danau Toba,” tuturnya.
Menurut Arief lagi, pengelolaan tumpang tindih adalah masalah yang dihadapi oleh obyek wisata Danau Toba selama ini. Danau Toba selama ini memiliki tujuh manajemen pengelola. “Itu adalah masalah utama di Danau Toba,” ungkapnya.
Terkait hal tersebut, pihak Angkasa Pura II (Persero) pun menyambut positif. Direktur Utama PT AP II Budi Karya Sumadi menyatakan, AP II sejak lama sudah berencana mengembangkan dan memperbaiki landasan di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Rencananya, pada Jumat ini (5/2/2016), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Budi Karya, dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan akan meninjau langsung Bandara Silangit terkait dengan operasional dan rencana pengembangan.
Budi memaparkan, pengembangan Bandara Silangit berkonsep modern dengan tetap memegang nilai tradisional, dapat dilihat dari desain terminal yang mengacu ke rumah Bolon Toba khas Tapanuli Utara secara keseluruhan. Bandara akan dikembangkan dalam tiga tahap, yang nantinya setelah pengembangan tahap ketiga usai akan bisa didarati pesawat berbadan sedang Airbus A320 Neo atau sejenisnya. “Kami optimistis melalui pengembangan ini akan semakin banyak maskapai berminat membuka penerbangan langsung ke Bandara Silangit, sehingga dapat mempermudah akses bagi wisatawan mancanegara dan lokal untuk berwisata ke kawasan Danau Toba,” tutur Budi, Jumat pagi.
Pengembangan tahap satu mencakup normalisasi runwaymenjadi 2.400 x 30 meter guna mengakomodasi 940 pergerakan pesawat per tahun dan perluasan terminal penumpang agar dapat menampung 82.209 penumpang per tahun. Pengembangan tahap dua mencakup perpanjangan dan pelebaran runway menjadi 3.000 x 45 meter, yang mengakomodasi 4.237 pergerakan pesawat, perluasan apron menjadi 16.034 mter, dan perluasan terminal guna menampung 296.094 penumpang.
PT Angkasa Pura II juga akan melakukan pengembangan secara keseluruhan di kawasan Bandara Silangit, dengan membangun terminal kargo dan area parkir kendaraan.Guna mendukung faktor keselamatan dan keamanan, gedung unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) juga akan diperluas sehingga dapat lebih banyak memiliki peralatan dan kendaraan keselamatan. Dipastikan Budi, program-program yang dijalankan AP II telah disetujui Kementerian BUMN. [PUR]