DEBAT Calon Presiden (Capres) edisi kedua pada 7 Januari 2024 diwarnai perdebatan antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto tentang berbagai isu pertahanan dan keamanan. Sedangkan calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo melaju mulus dengan ide-ide visioner jauh kedepan.
Gelaran debat calon presiden kedua kali ini diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) mengangkat tema seputar pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Acara digelar di Istora Senayan malam hari pukul 20.00WIB.
Perdebatan awal Anies dan Prabowo terjadi saat Anies menyinggung kepemilikan lahan luas Prabowo dibandingkan dengan tentara Indonesia yang masih banyak tidak memiliki rumah dinas.
Anies dalam pemaparan visi misinya sempat berbicara soal lebih dari separuh tentara tak memiliki rumah dinas, sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto justru memiliki punya lebih 320 hektare tanah.
Anies kemudian mengklarifikasi ucapan itu saat menjawab pertanyaan moderator tentang pertahanan siber.
“Maaf Pak Prabowo angkanya terlalu kecil. Bukan 320 hektare, tapi 340 ribu hektare. Saya klarifikasi,” kata Anies.
Prabowo langsung memotong pemaparan Anies. Prabowo menyatakan data yang Anies sampaikan salah.
“Itu pun salah. Itu pun salah. Mas Anies jangan memakai data yang salah,” sanggah Prabowo. Namun karena belum dapat giliran bicara, moderator debat terpaksa menghentikan upaya Prabowo mencecar Anies.
Perdebatan lain Anies vs Prabowo berlanjut ketika Anies menyinggung kinerja Menteri Pertahanan (Menhan) dalam hal AI dan teknologi Cyber.
“Lebih dari 160 ribu orang (di Indonesia) meninggal bukan karena serangan militer tapi justru terkena serangan virus, handphone dan computer kita diserang oleh 800 juta siber attack, 3.000 anak menjadi korban perdagangan, 4,8 juta terpapar narkoba. Termasuk pencurian ikan dan pasir. Ini menandakan kita kebobolan,” kritik Anies.
Ironisnya kata Anies, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker pada tahun 2023. Hal ini menjadi sebuah ironi yang ingin dibenahi oleh Anies dan pasangannya apabila terpilih menjadi Presiden RI selanjutnya.
“Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mengembalikan itu. Justru digunakan untuk membeli alutsista bekas..” lanjut Anies.
Prabowo menilai Anies hanya bicara yang baik-baik saja, tapi pada kenyataannya tidak menyentuh situasi nyata.
“kalau hanya omon omon omon.., tidak bisa pak Anies,” sindir Prabowo. Dia berharap tidak asal bicara tanpa data yang benar agar tidak menyesatkan.
Ganjar Pranowo terus melaju
Berbeda dengan calon presiden lainnya, Ganjar Pranowo membuka acara debat dengan pemaparan yang lebih visioner. Menggunakan kostum jaket Bomber, Ganjar mengemukakan visi mengenai sistem pertahanan rakyat semesta sebagai satu kesatuan dan menyoroti peran Indonesia dalam konflik global.
“Sistem rakyat semesta mesti kita dorong, kita lapisi pertahanan yang berlapis dan kita jadikan benteng pertahanan nusantara sebagai satu kesatuan,” kata Ganjar dalam sesi pemaparan.
Ganjar juga mengatakan Indonesia perlu melakukan penataan gelar pasukan karena Ibu Kota Nusantara (IKN) jadi pusat baru untuk mengantisipasi konflik global.
Mengenai situasi global, Ganjar menyoroti ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok yang perlu diantisipasi.
“Dan (posisi IKN) ini bagian dari antisipasi perang global Tiongkok dan Amerika Serikat,” kata Ganjar dalam debat itu.
Kemudian Ganjar Pranowo menambahkan peran teknologi, rudal hipersonik, senjata otomatis yang perlu diadakan oleh Kemenhan, dengan menganggarkan satu atau dua persen dari PDB.
Visi pertahanan Ganjar yang maju kedepan disetujui oleh Capres lain. Prabowo bahkan beberapa kali menyatakan mendukung visi Ganjar Pranowo tentang peningkatan sistem pertahanan dalam negeri.
Ganjar semakin melaju dengan pernyataan lebih tajam. Ganjar Pranowo menilai tumpang tindih di sektor institusi penegak hukum harus diselesaikan di meja Presiden.
Menurut Ganjar, Presiden harus mengambil keputusan saat terjadi polemik antara sejumlah lembaga penegak hukum. Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat menjawab pertanyaan panelis terkait perbaikan pada institusi pertahanan dan keamanan.
“Maka pemimpin tertinggi bisa berani ambil keputusan, maka bisa diselesaikan di meja presiden tumpang tindih,” lanjut Ganjar.
Posisi Ganjar yang berada di tengah panggung debat juga membuat dirinya lebih leluasa menyampaikan gagasan-gagasannya. Bahkan Ganjar terkesan menjadi penengah perdebatan Anies dan Prabowo.
Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid menyebut debat ketiga Pilpres 2024 menunjukkan kapasitas Ganjar sudah pantas menjadi Presiden Republik Indonesia.
“Jadi, menurut saya, penampilan Pak Ganjar ya sudah presidensial, sudah pantas menjadi presiden Indonesia,” ujar Yenny usai menghadiri debat ketiga Pilpres 2024 saat ditemui di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).
Menurut Yenny, dalam debat visi Ganjar Pranowo mengenai kebijakan luar negeri, keamanan, pertahanan, hingga geopolitik tujuannya jelas untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.
Yenny mengatakan, kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh elite, namun harus merata termasuk para prajurit TNI. [PAR]