Airlangga Hartarto

Koran Sulindo – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko sudah berpamitan ke Partai Hanura. Dia memutuskan untuk mundur dari jabatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, demi fokus mengerjakan tugasnya sebagai pejabat negara, yakni Kepala Staf Presiden.

Langkah Moeldoko pun mendapat apresiasi dari pengamat politik, yang juga Direktur Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo.

Disampaikan Karyono, dirinya mengapresiasi apa yang dilakukan Moeldoko. Ia berharap Moeldoko bisa menjadi contoh bagi pejabat pemerintah lainnya, dalam hal ini para menteri di Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang masih mengemban jabatan sebagai pengurus partai politik.

“Langkah Moeldoko bisa jadi contoh buat Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto), dan lain-lainnya,” kata Karyono kepada Koransulindo.com, Selasa (3/7).

Moeldoko, lanjutnya, sangat konsisten dengan apa yang pernah disampaikan Presiden Jokowi, sesaat menjelang pembentukan kabinet. Dimana agar menteri-menterinya tidak jadi pengurus partai, agar bisa konsentrasi melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pejabat pemerintahan.

“Dia (Moeldoko) keluar dari Hanura karena mau fokus menjalankan tugas sebagai KSP. (Moeldoko) sangat negarawan. Itu langkah yang sangat bagus,” kata Karyono.

Jejak Moeldoko

Moeldoko purnatugas sebagai panglima TNI pada 2015 silam. Posisinya kemudian digantikan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang kini juga sudah purnatugas juga.

Laki-laki kelahiran Kediri, 60 tahun itu merupakan lulusan terbaik Akabri 1981. Bagaimana tidak, berbagai jabatan strategis di TNI sudah pernah diemban Moeldoko.

Dirinya pernah menjabat Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010), hingga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Puncak karier kemiliterannya adalah saat ia dilantik presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Panglima TNI 2013.

Kemudian, Moeldoko bergabung dengan Partai Hanura pada akhir Desember 2016. Kabar itu pun diumumkan langsung oleh Wiranto. Di Hanura, Moeldoko langsung menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Hanura.

Moeldoko pun pernah diusulkan menjadi calon Ketum Hanura menggantikan Wiranto yang sudah dilantik jadi Menko Polhukam.

Kedekatan Moeldoko dengan Jokowi di luar urusan politik sudah terlihat saat ia menjadi perwakilan keluarga Jokowi di pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Selang beberapa bulan, Moeldoko masuk ring 1 kabinet Jokowi-JK, yakni sebagai KSP menggantikan Teten Masduki.

Kini sang Jenderal menyatakan akan mundur dari Hanura. Ia ingin fokus pada pekerjaannya membantu Presiden Jokowi.(SAE/TGU)