Ilustrasi/http://elsaonline.com

Koran Sulindo – Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Pembebasan Perempuan (Siempre) turun ke jalan memperingati Hari Marsinah yang jatuh pada Senin (8/5) ini. Mereka berjalan kaki dari Taman Parkir Abubakar Ali ujung Jalan Malioboro, hingga ke Titik Nol Kilometer Yogya di ujung lain jalan terkenal itu, sembari membagikan topeng berwajah Marsinah di sepanjang jalan.

Marsinah adalah buruh perempuan yang tewas dibunuh akibat memperjuangkan hak para buruh. Kematiannya pada 8 Mei 1993 silam masih menjadi misteri sampai saat ini.

Koordinator aksi, Simon Iskra, mengatakan aksi itu bertujuan agar pemerintah menyelesaikan kasus Marsinah, dan kasus HAM lain, di samping memperhatikan kaum buruh terutama perempuan.

“Kami menilai negara lalai dan abai dengan kasus HAM seperti yang dialami oleh Marsinah. Kami tidak hanya menginginkan penyelesaian kasus Marsinah, namun beberapa kasus HAM yang ada di Indonesia,” kata Iskra.

Aksi tersebut juga untuk menunjukkan Marsinah-Marsinah lain akan tumbuh lebih banyak lagi.

Salah satu peserta aksi, Fitri Lestari, mengatakan kematian Marsinah merupakan salah satu sejarah kelam di Indonesia.

“Topeng ini bisa dipakai dan mengingatkan masyarakat agar mengetahui wajah Marsinah yang tewas 24 tahun lalu karena perjuangannya,” kata Fitri. [YUK]