Koran Sulindo – Presiden Amerika Serikat Donald Trump punya investasi US$ 1 miliar di Bali. Investasi tersebut dikucurkan di sekltor perhotelan, antara lain di kawasan Tanah Lot, Nusa Dua, dan Tanjung Benoa. Trump berinvestasi bareng petinggi MNC Group Hary Tanoe.
Demikian diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, Anak Agung Alit Wiraputra. Ia berharap, investasi itu akan membuka peluang investasi di tengah isu proteksionisme.
Alit meyakini, dengan adanya investasi di Bali itu, Trump sebagai Presiden Amerika Serikat tidak akan merusak hubungan perdagangan dengan Indonesia. “Dia punya investasi di sini, tidak mungkin dia mematikan kita,” kata Alit saat menghadiri pelantikan pengurus Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali di Denpasar, Senin (30/1), sebagaimana dikutip Antara.
Justru, tambahnya, penanaman modal di Bali itu merupakan peluang ekonomi bagi Bali dan Indonesia. “Bali bisa menjadi pintu keluar masuk hubungan Amerika Serikat dan Indonesia,” tuturnya.
Soal kebijakan proteksionisme perdagangan dalam negeri Amerika Serikat yang kerap dilontarkan Trump, Alit menduga itu hanya wacana saat masa kampanye. Indonesia, ungkapnya, akan aman dari proteksionisme. Karena, kebijakan tersebut diberlakukan bagi negara-negara tertentu, seperti Arab dan Tiongkok.
Pada masa kampanye sebagai calon presiden, Trump banyak dikritik soal bisnisnya, karena dinilai berpotensi menimbulkan konflik kepentingan bila Trump terpilih sebagai presiden. Trump pun menjawab kekhawatiran itu lewat akun Twitter-nya, pertengahan Desember 2016. Ia berjanji tidak akan membuat perjanjian bisnis baru. Ia juga mengatakan telah menutup yayasan keluarga dan membatalkan beberapa proposal proyek, seperti Trump Office Buenos Aires di Argentina dan Trump Riverwalk di India.
Dalam laporan “Trump Financial Disclosure” yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum Federal (Federal Election Commission) pada Juli 2015 dan Mei 2016 tercantum daftar bisnis global Trump. Banyak media mengutip dokumen setebal 104 halaman tersebut, terutama daftar perusahaan milik Trump di penjuru dunia, yang tersebar mulai di Panama, Irlandia, Skotlandia, Azerbaijan, sampai Indonesia.
Dari dokumen itu bisa dilihat, ada empat perusahaan yang memiliki deskripsi cukup jelas memiliki transaksi dengan unit usaha PT MNC Land Tbk (KPIG), yakni PT Lido Nirwana Parahyangan dan PT Bali Nirwana Resort. MNC Land adalah unit usaha MNC Group.
Selaindi Bali, MNC Land bersama Trump Hotel Collection sedang mengembangkan kawasan resor terintegrasi dengan taman hiburan di Lido, Jawa Barat. Megaproyek yang diberi nama MNC Lido City dan Bali Nirwana Resort tersebut direncanakan membutuhkan total nilai investasi sekitar Rp 20 triliun.
Akan halnya empat perusahaan yang ada dalam daftar perusahaan milik Trump tersebut adalah DT Marks Lido LLC; DT Lido Technical Services Manager LLC; DT Marks Bali LLC, dan; DT Bali Technical Services Manager LLC. [PUR]