Pusat Takjil di Bendungan Hilir (Benhil). (Foto: Sulindo/Iqyanut Taufik)
Pusat Takjil di Bendungan Hilir (Benhil). (Foto: Sulindo/Iqyanut Taufik)

Jakarta – Setiap bulan Ramadhan datang, kawasan jalan raya Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat selalu dipenuhi para pedagang Takjil. Diketahui aktivitas berjualan takjil di kawasan ini sudah ada sejak tahun 1985 dan lokasi pertama yang digunakan untuk berjualan takjil ini berada di pasar Bendungan Hilir (Benhil).

Awalnya di tahun 1985  penjual takjil di kawasan ini hanya berkisar 15 pedagang atau hanya 15  meja yang menjajakan dagannya. Penjualan takjil dikawasan ini digagas oleh kelompok yang mengatasnamakan Forum Peduli Benhil (FPB). Menu Takjil yang dijajakan saat itu pun belum beragam, hanya makanan sebatas gorengan dan minuman manis

Seiring berjalannya waktu pedagang takjil dikawasan ini semakin banyak, dari sebelumnya hanya 15 meja, sekarang bisa lebih dari 50-100 meja yang berderet dikawasan ini. Takjil yang ditawarkan juga semakin beragam tidak hanya gorengan dan minuman manis, melainkan aneka kue dan makanan berat seperti makanan padang, ikan bakar dan lainya sekarang banyak dijajakan.

Banyaknya perkantoran disekitar kawasan ini disinyalir menjadi alasan para pedagang berminat untuk berjualan disini. Banyaknya pekerja kantoran yang membeli takjil sewaktu akan berbuka menjadikan dagangan yang ditawarkan ludes terjual.

Para pedagang yang akan menjual dagangannya disini biasanya mendaftarkan diri ke FPB 5 hari sebelum Ramadhan datang dan nantinya akan dibagikan tempat lapak-lapak untuk berjualan.

Pihak Pemerintah sempat menata kawasan pasar dadakan tersebut sebab, melonjaknya pedagang dan pembeli dikawasan ini seringkali menimbulkan kemacetan.

Penjualan takjil dikawasan ini sempat sepi semasa covid-19 merebak di Indonesia pada tahun 2020-2021, namun setelah mereda, pada tahun 2022 pemerintah memindahkan lapak-lapak pedagang yang sebelumnya mengular sepanjang jalan Benhil, dipindahkan dibelakang Pos Polisi Benhil. Namun karena keterbatasan tempat menyebabkan masih ada pedagang yang menjual dagangannya dipinggir jalan.

Harga takjil disini beragam dari mulai Rp. 2000 seperti kue basah, gorengan dan sekitar Rp. 20.000 untuk makanan berat.

Untuk pengamanan dan kelancaran lalu lintas terlihat beberapa petugas dari Kepolisisan dan Satpol PP yang berjaga dan mengatur pengendara yang akan melintas maupun memarkirkan kendaraannya disekitar kawasan jalan Benhil. [IQT]